Beda dengan Trump, PM Kanada Sambut Hangat Imigran

OTTAWA, KOMPAS.com - PM Kanada Justin Trudeau, Sabtu (28/1/2017), menyambut kedatangan para imigran di negeri itu.

Lewat akun Twitter-nya, Trudeau menyampaikan pesan yang sangat kontras dengan kebijakan AS yang melarang sementara kedatangan imigran dan warga dari negara Muslim.

"Bagi mereka yang lari dari penyiksaan, teror, dan perang, Kanada menyambut Anda semua, apapun agama Anda. Keragaman adalah kekuatan kami #WelcomeToCanada," ujar Trudeau lewat akun Twitter-nya.

Pesan Trudeau itu muncul sehari setelah Trump menandatangani perintah eksekutif yang memerintahkan agar menunda masuknya para pengungsi selama 120 hari.

Selain itu Trump juga memberlakukan pengendalian ketat terhadap warga Iran, Irak, Somalia, Suriah, Libya, dan Yaman untuk tiga bulan ke depan.

Sejak perintah itu terbit, warga dari negara-negara yang disebutkan itu dihentikan saat hendak naik pesawat ke AS atau ditahan di bandaran-bandara AS.

Sementara itu, setelah melakukan pertemuan dengan pemerintah AS pada Sabtu malam, diputuskan bahw aturan Trump ini tak berlaku bagi warga Kanada termasuk yang memiliki paspor ganda.

Menurut sensus terakhir Kanada yang digelar pada 2011, satu dari lima orang warga negeri itu lahir di luar Kanada.

Antara November tahun lalu hingga Januari 2016, Kanada menerima 39.670 pengungsi Suriah. Demikian data pemerintah Kanada.