Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Anggota Taliban Serbu Akademi Polisi, Bunuh 60 Orang dan Lukai 118

Kompas.com - 25/10/2016, 13:49 WIB

QUETTA, KOMPAS.com - Kelompok teroris Taliban menyerang Akademi Polisi Balochistan, pukul 23.10, Senin waktu setempat, atau pukul 2.00 WIB, Selasa (25/10/2016).

Akademi itu berada 20 kilometer sebelah timur ibu kota Provinsi Balochistan, Quetta, Pakistan.

Serangan paling mematikan yang dilakukan kelompok Taliban di tahun 2016 tersebut, menewaskan sedikitnya 60 orang.

Baca: Korban Tewas Penyerangan Akademi Polisi di Pakistan Jadi 44 Orang

Serangan berawal ketika tiga anggota Taliban bersenjata lengkap dan mengenakan rompi bom menyusup masuk ke areal akademi.

Mereka lalu melakukan penembakan ke segala arah.  Sasaran mereka ada barak para calon polisi yang dihuni oleh setidaknya 700 kadet.

Aksi ini langsung menebar ketakutan, dan menyebabkan ratusan kadet berlarian menyelamatkan diri.

"Saya melihat tiga orang dengan kostum kamuflase dan wajah tertutup membawa Kalashnikov," ungkap salah satu kadet kepada wartawan, seperti dikutip AFP.

"Mereka lalu mulai menembaki ke segala arah dan masuk ke dalam barak, dan beruntung saya bisa kabur melompat tembok," sambung dia.

Serangan bersenjata itu terus berlangsung hingga beberapa jam kemudian.

Sarfaraz Bugti, Menteri Dalam Negeri Provinsi Balochistan, pun memastikan adanya tiga orang yang melakukan serangan tersebut.

"Target pertama mereka adalah penjaga menara pengawas. Setelah berhasil membunuh, mereka baru bisa menyusul ke dalam areal akademi," kata dia.

Jurubicara Provinsi Balochistan Anwarullah Kakar menyebutkan, ada 60 korban tewas dan 118 yang terluka.

Sebagian besar dari 118 korban tersebut mengalami luka ringan.

Kepala rumah sakit setempat, dokter Fareed Sumalani, pun mengonfirmasi keterangan itu dengan menyebut ada 60 jenazah yang dikirim ke tempatnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com