Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Turun Tangan dalam Rekonstruksi Suriah Pasca-konflik

Kompas.com - 10/09/2016, 14:17 WIB
Pascal S Bin Saju

Penulis

DAMASKUS, KOMPAS.com — Indonesia melalui badan usaha milik negara (BUMN) PT Wijaya Karya (Tbk) berkomitmen untuk membangun Suriah kembali pasca-konflik berkepanjangan.

Terkait niat ini, Pemerintah Suriah pun siap memberikan dukungan kemudahan bagi keterlibatan Indonesia di negara itu.

Hal tersebut terungkap dalam pertemuan antara delegasi PT Wijaya Karya (WIKA) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Suriah, Husein Arnous, di Damaskus, Suriah, Jumat (9/9/2016).

“Kami mulai mencanangkan program Rebuild Syria (Membangun kembali Suriah) pasca-kehancuran oleh para teroris," kata Husein Arnous.

"Dan kami sangat berharap PT WIKA dari Indonesia dapat terlibat dalam pembangunan pasca-konflik,” sambung dia.

“Prioritas Pemerintah Suriah adalah pembangunan gedung yang hancur, seperti rumah, saluran air, rumah sakit, dan sekolah,” tambah dia.

Menanggapi hal tersebut, Bimo Prasetyo, Manajer Divisi Operasi Timur Tengah dan Afrika Utara PT WIKA, menyampaikan, WIKA telah berpengalaman tinggi pada proyek konstruksi cepat pasca-bencana.

"WIKA berpengalaman dalam pembangunan Aceh pasca-bencana tsunami pada 2004 silam,” jelas Bimo Prasetyo, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com.

“Selain itu, WIKA juga kini dipercaya oleh banyak negara untuk mengerjakan proyek penting, seperti mal dan jembatan di Malaysia, jalan tol di Myanmar, bandara di Thailand, juga Libya, Timor Leste, dan Dubai,” sambung dia.

Menurut Duta Besar RI untuk Suriah, Djoko Harjanto, hubungan Indonesia-Suriah mencapai titik yang sangat baik.

Hal ini mengingat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus yang tidak hanya tetap bertahan di Damaskus, tetapi juga berkiprah aktif di tengah konflik Suriah.

“Tinggal bagaimana kalangan bisnis di Indonesia dapat memanfaatkan peluang besar di Suriah yang telah terbuka lebar ini menjadi keuntungan ekonomi,” ujar Dubes Djoko.

Suriah mengalami konflik sejak tahun 2012 dan semakin diperparah dengan munculnya kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) yang berpusat di Kota Raqqah, Suriah.

Kota-kota penting di Suriah seperti Aleppo, Idlib, juga beberapa titik penting di ibu kota Damaskus hancur akibat serangan mortir dan bom.

Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang mempertahankan misi diplomatiknya dengan kepala perwakilan duta besar di ibu kota Damaskus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com