Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Hantam Sekolah di Thailand Selatan, Bocah 4 Tahun Tewas

Kompas.com - 06/09/2016, 15:01 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com - Seorang bocah perempuan berusia 4 tahun dan ayahnya tewas setelah sebuah bom yang disembunyikan di dalam sepeda motor meledak di luar sebuah sekolah di wilayah selatan Thailand.

Bom tersebut, dimasukkan ke dalam tangki bahan bakar sebuah sepeda motor yang diparkir itu, meledak di saat para murid dan guru memasuki halaman sekolah di distrik Tak Bai, provinsi Narathiwat, Selasa (6/9/2016) pagi.

"Bom itu dikendalikan dengan menggunakan kendali jarak jauh saat bapak dan anak itu tiba di sekolah dengan menunggang sepeda motor," kata Noppdol Kingthong, seorang penyidik di kepolisian Tak Bai.

Selain menewaskan bapak dan anak itu, bom tersebut juga melukai pukuhan orang lainnya dan menurut staf rumah sakit sebagian besar korban luka adalah warga Muslim.

Pemberontak etnis Melayu di wilayah selatan Thailand ini sudah lama menjadikan sekolah dan para guru sebagai sasaran serangan.

Sekolah dan para guru ini, di mata para pemberontak adalah simbol kekuasaan pemerintah Thailand terhadap wilayah yang mayoritas penduduknya adalah umat Muslim.

Akibatnya, polisi dan tentara tak jarang harus mengawal para guru dan murid saat berangkat dan pulang dari sekolah terutama di kawasan-kawasan yang dianggap paling berbahaya.

"Bom itu ditujukan untuk membunuh tanpa pandang bulu bisa dilihat dari korban yang baru berusia empat tahun," kata Kolonel Pramote Prom-in, juru bicara angkatan darat Thailand di wilayah ini.

Sejak pemberontakan pecah pada 2004, tak kurang dari 6.500 orang, sebagian besar warga sipil, tewas di kawasan yang berbatasan dengan Malaysia itu.

Konflik bersenjata yang jarang diberitakan ini mencuat setelah serangkaian serangan bom di lokasi wisata bulan lalu yang menewaskan empat orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk wisatawan asing.

Meski demikian, pemerintah Thailand membantah konflik di wilayah selatan sudah menyebar ke kawasan lainnya. Menurut pemerintah, selama satu dekade terakhir konflik masih terlokalisasi di wilayah selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com