Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Turki dan FSA Pukul Mundur ISIS dari Wilayah Perbatasan

Kompas.com - 05/09/2016, 16:31 WIB

ANKARA, KOMPAS.com - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dikabarkan sudah kehilangan wilayah yang didudukinya di sepanjang perbatasan Suriah dan Turki. Demikian Organisasi Pemantau HAM Suriah (SOHR), Minggu (4/9/2016).

Seorang juru bicara SOHR kepada harian The Independent mengatakan, ISIS kehilangan kendali di dua desa terakhir yang berada di perbatasan dan mundur sejauh 7-8 kilometer ke selatan.

Diusirnya ISIS dari dua desa terakhir ini melengkapi operasi yang digelar Tentara Pembebasan Suriah (FSA) yang didukung AD Turki yang dimulai di kota Jarablus pada 14 Agustus lalu.

Pada akhir pekan lalu, puluhan tank Turki bergerak melintasi perbatasn ke kota Al-Rai, yang berjarak 55 kilometer sebelah barat Jarablus.

Serangan yang dilakukan pasukan gabungan Turki dan FSA akhirnya berhasil menduduki semua daerah yang berada di antara kedua kota perbatasan itu.

"Semua sudah selesai. Tak ada lagi ISIS di perbatasan Suriah dan Turki," kata Direktur SOHR, Rami Abdulrahman.

Sementara itu, kantor berita Turki Anadolu juga mengabarkan bahwa ofensif militer negeri itu telah sukses menyingkirkan "kontak fisik" ISIS dengan perbatasa Turki.

Setelah tiga tahun menguasai sebagian kawasan utara Suriah yang berbatasan dengan Turki, ISIS kemudian kehilangan kendali hanya dalam hitungan jam.

Tiga jam sebelum ofensif FSA-Turki berakhir, ISIS dikabarkan masih menguasai empat buah desa. Bersalah satu jam, SOHR mengatakan, daerah kekuasaan ISIS semakin sempit.

"Tinggal 4-6 kilometer (wilayah perbatasan) yang masih dikuasai ISIS, hanya dua desa dan sebuah peternakan dan sekarang FSA sudah menguasai semua wilayah itu," ujar Rami.

"Hanya dalam hitungan jam, ISIS akan terisolasi dari seluruh dunia," tambah Rami.

Rami mengatakan, keberhasilan Turki yang mampu menguasai daerah itu hanya dalam dua hari disebabkan pasukan ISIS di kawasan tersebut tak memberikan perlawanan dan memilih untuk bergerak mundur.

"Setelah ISIS kehilangan kota Manbij, mereka mulai kehilangan kendali di banyak daerah. Jadi saat Turki masuk ke kota Jarablus, pasukan ISIS sudah tak banyak memberi perlawanan, tak ada yang tewas di kedua pihak saat Turki merebut Jarablus," papar Rami.

Bagi ISIS, kondisi ini membuat jaringan mereka di Turki akan sulit untuk dikendalikan dan dikembangkan.

"ISIS kehilangan wilayah ini karena mereka tak bertempur melawan FSA. ISIS juga menghadapi pasukan Kurdi dan pasukan pemerintah Suriah," ujar Rami yang menduga ISIS akan mengerahkan pasukannya di tempat lain.

Turki menggelar operasi militer di Suriah dengan kode "Euphrates Shield", untuk mencapai dua tujuan yaitu mengusir ISIS dari perbatasan dan menghentikan laju milisi Kurdi Suriah atau YPG.

Turki khawatir YPG akan menancapkan kukunya di kawasan itu jika kekuatan ISIS memudar. Nampaknya, setelah sukses mengusir ISIS, Turki kini akan mengalihkan perhatiannya kepada milisi YPG yang didukung AS.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com