Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Imbau Diplomat dan Warganya Tinggalkan Turki

Kompas.com - 26/07/2016, 19:18 WIB

ISTANBUL, KOMPAS.com – Amerika Serikat, Selasa (26/7/2016), telah mengimbau para diplomatnya yang bertugas di Turki untuk meninggalkan negara yang sedang bergolak itu secara sukarela.

Situasi politik dan keamanan di Turki dinilai rawan pasca percobaan kudeta terhadap pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang menyebabkan 290 orang tewas.

Erdogan telah menetapkan negara dalam keadaan darurat tiga bulan ke depan untuk memburu komplotan pihak yang terlibat upaya kudeta pada Jumat (15/7/2016) lalu.

Menurut Kedubes AS di Ankara, perubahan status di Turki itu membuat Departemen Luar Negeri AS juga mengambil keputusan mendesak.

"Selama periode ini, warga AS di Turki dapat melihat peningkatan jumlah polisi atau kegiatan militer dan pembatasan gerakan," kata Kedubes AS di Ankara.

Di samping meminta para diplomat dan warga AS di Turki untuk meninggalkan negara itu secara sukarela, Deplu AS juga meminta warganya agar berpikir ulang untuk bepergian ke Turki.

"Deplu terus memantau dampak situasi keamanan secara keseluruhan di Turki dan menyarankan warga AS untuk mempertimbangkan kembali perjalanan ke Turki pada saat ini," kata Kedubes AS.

Ankara telah menuding ulama paling berpengaruh Turki, Fethullah Gulen, sebagai otak dari upaya kudeta yang gagal itu, meski Gulen telah berulangkali membantah.

Terkait dengan tudingan itu, Ankara juga telah mendesak Washington agar segera mengekstradisi Gulen ke Turki. Washington telah meminta Ankara untuk membuktikan sangkaan itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com