Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid-masjid di Jerman Didesak untuk Pakai Bahasa Setempat

Kompas.com - 14/04/2016, 07:00 WIB

KOMPAS.com - Politikus konservatif senior Jerman, Andreas Scheuer, mendesak, bahasa Jerman harus menjadi bahasa yang digunakan di masjid-masjid di negara itu.

Tak hanya itu, pendanaan asing dari Turki dan Arab Saudi harus dihentikan. Demikian diwartakan BBC Indonesia, Jumat (14/4/2016).

Sekretaris jenderal CSU, partai pendukung kelompok Kanselir Angela Merkel, CDU, ini menilai, Islam yang politis telah merusak pembauran di Jerman.

Pernyataan itu disampaikan berbarengan dengan munculnya pertikaian tentang kebebasan menyatakan pendapat di Jerman, yang juga melibatkan Turki.

Baca: Satire Jerman yang Buat Erdogan Berang, Ankara-Berlin Tegang

Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, menuntut satiris Jerman, Jan Boehmermann.

Presiden Erdogan marah karena adanya puisi tidak sopan yang dibacakan Jan Boehmermann pada siaran ZDF.

Baca: Satiris Jerman, Dilema Merkel, dan Tuntutan Hukum Erdogan

Sementara pelawak tersebut memandang Erdogan melanggar hukum Jerman terkait dengan kebebasan menyatakan pendapat.

Boehmermann mengatakan pemimpin Turki tersebut berhubungan seksual dengan kambing dan domba.

Baca: Televisi Jerman Tayangkan Lagu yang Hina Erdogan, Turki Geram

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com