Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal "Diplomasi Panda" China dan Kontroversinya

Kompas.com - 26/06/2024, 19:00 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Sumber BBC,NBC News,

ENSIKLOPEDIA Britannica mendefinisikan diplomasi sebagai sebuah metode yang digunakan untuk memengaruhi keputusan atau sikap dari pemerintah luar negeri ataupun orang-orang tertentu. Secara historis, diplomasi juga berarti pelaksanaan hubungan resmi (biasanya bilateral) antara negara-negara berdaulat.

Diplomasi paling umum dilakukan melalui dialog dan negosiasi. Namun, sebenarnya masih banyak sekali bentuk-bentuk diplomasi lainnya, mulai dari yang biasa hingga tak biasa.

Di China contohnya, mereka sering sekali menggunakan gaya diplomasi yang akrab disebut sebagai "diplomasi panda". Panda di sini bukan sebagai metafora, namun memang secara harfiah menggunakan binatang panda sebagai alat diplomasi.

Baca juga: China Akan Ambil Panda Wang Wang dan Fu Ni dari Kebun Binatang Adelaide Australia, tapi...

Penggunaan panda sebagai alat diplomasi sudah pemerintah China terapkan selama beberapa dekade. Biasanya, Beijing akan memberikan atau meminjamkan panda-pandanya ke negara tertentu sebagai tanda pertemanan atau isyarat ingin memperkuat hubungan dengan maksud membangun hubungan jangka panjang.

Panda sebagai Tawaran Perdamaian

Diplomasi panda merupakan bagian dari apa yang disebut sebagai “kekuatan lunak”, yaitu bagaimana suatu negara menggunakan budaya atau warisan mereka untuk memengaruhi kebijakan luar negeri negara lain. Panda yang terkenal lembut dan suka dipeluk telah lama menjadi bagian dari citra internasional China.

Diplomasi panda sudah ada sejak zaman Dinasti Tang, yang berkuasa dari tahun 618 hingga 907 Masehi. Namun, diplomasi panda baru dikembangkan menjadi program jangka panjang pada tahun 1990-an. Sejak itu, diplomasi panda tak hanya mencakup mengirimkan panda sebagai hadiah, tetapi juga mencakup program-program lain seperti konservasi dan studi ilmiah.

Salah satu praktek diplomasi panda paling populer terjadi tahun 1972,  ketika China mengirimkan dua ekor panda ke Amerika Serikat (AS) sebagai hadiah. Hadiah tersebut diberikan dalam rangka berakhirnya ketegangan antar dua negara yang telah berlangsung selama lebih dari dua dekade.

Sebelumnya di tahun 1941, China pernah mengirimkan dua panda ke AS, tepat sebelum negara itu memasuki Perang Dunia II. Di tahun 1950-an, pemerintah China mulai mengirimkan panda ke negara-negara sekutu komunisnya, termasuk Korea Utara dan Uni Soviet.

Selain hadiah, panda juga dikirimkan sebagai bentuk permohonan untuk perdamaian. Pada tahun 2014 contohnya, China mengirimkan dua ekor panda ke Malaysia setelah peristiwa hilangnya pesawat MH370 yang mengakibatkan ketegangan antara kedua negara.

Tak Semua Orang Menyukai Diplomasi Panda

China baru-baru ini mengumumkan akan kembali mengirimkan panda ke AS. Namun, tampaknya tak semua orang menyukai ide tersebut.

Beberapa dari mereka menentang gerakan ini mengingat hubungan China-AS yang kini kembali tegang. Mereka berkata bahwa program tersebut justru akan menjadi tanda “kelemahan” yang mengakibatkan “hilangnya martabat.”

“Bukankah hubungan kita dengan AS sedang tegang saat ini? Mengapa kita begitu ingin mengirim harta nasional kita ke sarang singa?” tulis seorang komentator di Weibo bulan lalu.

Beberapa yang lain mengaku khawatir tentang kesejahteraan panda-panda tersebut. Mereka menekankan adanya resiko penganiayaan terhadap hewan kesayangan mereka itu. Namun, mereka melontarkan klaim tersebut tanpa bukti.

Baca juga: Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Kekhawatiran akan kesejahteraan panda di kebun binatang AS sebenarnya sudah bermunculan sejak kematian mendadak Le Le, seekor panda jantan yang telah tinggal di Kebun Binatang Memphis sejak tahun 2003. Pada Februari tahun lalu, Le Le meninggal karena penyakit jantung di usianya yang ke 24 tahun. Kematiannya memicu protes dari pengguna internet China yang mempertanyakan penyebab kematian dan mengkhawatirkan kesehatan pasangan Le Le, Ya Ya.

Pejabat di China maupun AS membantah klaim bahwa Ya Ya menderita kekurangan gizi dan dikurung secara berlebihan. Banyak penggemarnya tak percaya dengan pernyataan pejabat tersebut dan menuntut agar Ya Ya dikembalikan ke China. Kebetulan sekali, perjanjian pinjaman panda untuk kebun binatang tersebut juga sudah mau berakhir setelah 20 tahun lamanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com