Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute Baru Penyelundupan Migran ke AS Bertarif Rp 1,1 Miliar, Pakai Pesawat Carter (I)

Kompas.com - 24/06/2024, 17:17 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber Reuters

KETIKA sebuah pesawat Legend Airlines jenis Airbus A 340 mendarat di bandara San Salvador, El Salvador, Amerika Tengah, pada 15 Juli 2023 setelah penerbangan selama 18 jam dari Uni Emirat Arab, para awak pesawat itu segera menyadari ada sesuatu yang tidak beres.

Tiga mantan awak pesawat itu, yang berbicara kepada Reuters tanpa mau disebutkan nama, mengatakan bahwa para pejabat El Salvador menolak menghubungkan garbarata atau jembatan penghubung ke jet tersebut untuk memungkinkan sekitar 300 penumpang, semuanya warga negara India, bisa turun dari pesawat.

Seorang awak kabin mengemukakan, sejumlah penumpang mengatakan kepada para awak kabin bahwa mereka berencana untuk melanjutkan perjalanan ke Meksiko, lalu memasuki wilayah Amerika Serikat (AS) secara ilegal. Menurut anggota kru kabin lain, para penumpang yang lain mengatakan bahwa mereka akan berlibur ke kota Tijuana di perbatasan Meksiko.

Baca juga: 10.000 Migran Serbu Perbatasan AS-Meksiko Setiap Harinya

Para pejabat El Salvador rupanya sudah bersiaga ketika pesawat itu mendarat. Beberapa bulan sebelumnya, pihak berwenang AS dan Salvador telah memerhatikan pola pendaratan pesawat carteran yang tidak biasa di El Salvador yang sebagian besar membawa warga India.

Seorang pejabat AS mengatakan, pesawat-pesawat itu tiba dalam keadaan penuh penumpang dan pulang dalam keadaan kosong melompong.

Beberapa penumpang yang mengaku sebagai turis itu hanya membawa tas ransel untuk perjalanan selama berminggu-minggu. Pihak berwenang AS kemudian mengetahui bahwa hampir semua penumpang pesawaat sewaan yang turun di San Salvador itu telah melintasi perbatasan menuju AS.

Lima pejabat AS dalam wawancara dengan Reuters mengatakan, penerbangan dengan pesawat-pesawat carteran itu memperlihatkan fase baru imigrasi ilegal ke AS. Mereka mengatakan, semakin banyak para migran dari luar Amerika Latin yang membayar jaringan penyelundupan dengan biaya yang besar untuk paket perjalanan yang mencakup tiket pesawat, baik pesawat carteran maupun komersial, untuk terbang ke Amerika Tengah dan kemudian naik bus dan menginap di hotel dalam perjalanan menuju perbatasan AS-Meksiko.

“Ada sejumlah perusahaan transportasi carteran yang mematok tarif selangit untuk mengeksploitasi dan meraup keuntungan dari para migran yang rentan, serta memfasilitasi migrasi tidak biasa (irregular migration) ke Amerika Serikat,” kata Eric Jacobstein, wakil asisten sekretaris di Biro Wilayah Bumi Barat (yang meliputi Amerika Utara, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Kepulauan Karibia) Departemen Luar Negeri AS, kepada Reuters.

Baca juga: 19 Jenazah Ditembak dan Dibakar di Perbatasan AS-Meksiko, 4 Teridentifikasi

Jacobstein menolak mengomentari sepak terjang maskapai penerbangan Legend Airlines atau mengidentifikasi sejumlah perusahaan tertentu.

Liliana Bakayoko, seorang pengacara yang berbasis di Paris, Prancis dan mewakili Legend sejak Desember tahun lalu, mengatakan maskapai penerbangan carteran asal Rumania itu tidak pernah dituduh melakukan kesalahan oleh pihak berwenang manapun. Dia menambahkan, dia tidak mengetahui tentang penerbangan pada Juli tahun lalu tersebut dan mengatakan bahwa maskapai tersebut pada dasarnya seperti “sopir taksi”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com