Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute Baru Penyelundupan Migran ke AS Bertarif Rp 1,1 Miliar, Pakai Pesawat Carter (I)

Kompas.com - 24/06/2024, 17:17 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber Reuters

 

Data pemerintah AS menunjukkan, penangkapan di perbatasan pada April turun 48 persen dibandingkan Desember tahun lalu, yang sebagian dikaitkan oleh pejabat AS dengan penegakan hukum yang lebih ketat oleh Meksiko.

Wakil Presiden El Salvador, Felix Ulloa, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa pemerintahnya memiliki kolaborasi “permanen, konstan, dan efektif” dengan AS untuk memerangi migrasi tidak yang biasa. Dia mengatakan, pemberlakuan persyaratan visa dan biaya transit sebesar 1.000 dollar bagi warga negara India dan banyak negara Afrika pada Oktober lalu telah “mengurangi secara drastis” jumlah migran yang transit melalui San Salvador.

Dua Jalur Baru

Namun seiring dengan terhambatnya beberapa jalur migrasi ilegal, jalur lain pun terbuka.

Reuters dan Columbia Journalism Investigations, program laporan pascasarjana universitas tersebut, menelusuri dua rute baru penyelundupan migran antarbenua. Laporan ini diambil dari data penerbangan yang sebelumnya tidak dilaporkan, data-data di perbatasan yang diperoleh melalui permintaan sesuai dengan aturan Undang-Undang Kebebasan Informasi, dan hampir 100 wawancara dengan pejabat pemerintah, polisi, pegawai maskapai penerbangan, penyelundup, agen perjalanan dan migran di sembilan negara.

Salah satu rute dimulai di Afrika Barat. Para migran yang menempuh rute ini membayar hingga 10.000 dolar AS (Rp 164 juta) untuk penerbangan komersial multi-stop ke Nikaragua, sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan melalui darat ke AS.

Rute yang kedua, melayani para migran dari India. Menurut dokumen pengadilan India dan KT Kamariya, wakil inspektur polisi di Negara Bagian Gujarat, India barat, yang menyelidiki kasus migrasi ilegal, rute kedua itu menawarkan penerbangan dengan pesawat carteran ke Amerika Tengah dan perjalanan darat ke perbatasan AS dengan biaya antara 72.000 (Rp 1,1 miliar) hingga 96.000 dolar (Rp 1,6 miliar) per orang. Dalam banyak kasus pembayaran penuh setelah para migran tiba di AS.

Rute-rute baru melalui Amerika Tengah itu untuk menghindari persyaratan visa bagi para migran yang terbang langsung ke Meksiko. Mereka juga menghindari perjalanan darat berbahaya ke utara saat melintasi daerah hutan belantara antara Kolombia dan Panama, yang dikenal sebagai Celah Darien, yang dihadapi para migran jika mereka tiba di beberapa negara di Amerika Selatan dengan rezim visa yang longgar.

Blas Nuñez-Neto, asisten sekretaris Kebijakan Perbatasan dan Imigrasi Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, menyebut Nikaragua sebagai pintu masuk baru bagi banyak migran. Presiden Daniel Ortega, mantan gerilyawan Marxis dan musuh AS pada era Perang Dingin, telah dikecam Washington karena otoritarianisme menyusul tindakan keras terhadap protes di dalam negeri dan kelompok oposisi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com