Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Udara AS Diklaim Tewaskan Menteri Perang ISIS

Kompas.com - 09/03/2016, 15:55 WIB
DAMASKUS, KOMPAS.com - Salah seorang komandan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang paling terkenal tewas dalam serangan udara koalisi pimpinan AS di Suriah pada Jumat pekan lalu

Abu Omar al-Shishani atau dikenal dengan nama Omar Si Chechnya, menjadi target utama serangan di dekat kota Al-Shaddadi, Suriah.

Kini para pejabat tinggi AS mencoba untuk memastikan apalah Al-Shishani (30) benar-benar tewas dalam serangan tersebut.

Al-Shisani, yang nama sebenarnya adalah Tarkhan Batirashvili, bergabung dengan ISIS setelah menanggalkan keanggotaannya di unit pasukan khusus Angkatan Darat Georgia.

Di Suriah, Al-Shishani menjadi salah satu pemimpin militer senior ISIS yang menjadi komandan di wilayah utara negeri yang dikoyak perang tersebut.

Tak hanya itu, Al-Shishani juga menjadi pemimpin pasukan khusus ISIS dan diyakini menjadi menteri perang ISIS.

Pemerintah AS menempatkan Al-Shishani dalam sebuah daftar teroris global pada 2014 dan menjanjikan hadiah 5 juta dollar bagi siapa saja yang bisa memberi informasi terkait keberadaan pria ini.

Sudah tiga kali Al-Shishani dikabarka tewas, termasuk yang disampaukan Ramzan Kadyrov, Presiden Chechnya.

Saat itu, Kadyrov mengunggah foto sesosok jasad yang diyakini sebagai Al-Shishani ke akun Instagram miliknya.

Pentagon telah membantah seluruh rumor tentang kematian Al-Shishani dan hingga kini belum memberikan pernyataan resmi soal klaim terbaru ini.

Al-Shisani diyakini terlibat dalam perang singkat pada 2008 antara Georgia dan Rusia. Dia diberhentikan dari keanggotaan militer Georgia dengan alasan medis pada 2010.

Dia kemudian pernah dipenjara karena memiliki persenjataan ilegal. Setelah bebas pada 2012 dia pergi ke Suriah dan bergabung denga ISIS.

Jika kabar kematian Al-Shishani benar adanya, maka dia adalah salah satu tokoh senior ISIS yang tewas akibat serangan koalisi pimpinan AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com