Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Siap Terima Lebih Banyak Pengungsi Suriah

Kompas.com - 10/09/2015, 12:38 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.com - Amerika Serikat, Rabu (9/9/2015), berjanji untuk menerima lebih banyak pengungsi yang melarikan diri dari perang di Suriah dan di tempat-tempat lain, setelah Eropa mengumumkan rencana wajib kuota antar negara untuk pemukiman kembali 160.000 migran.

Setelah bertemu dengan anggota DPR di Kongres Amerika, Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan, "Kami sedang mempelajari jumlah pengungsi yang akan bisa kami bantu dalam krisis di Suriah dan Eropa ini.

Ketua Komisi Eropa Jean-Claude Juncker hari Rabu menyerukan agar negara-negara anggota Uni Eropa menampung sekitar 160.000 pengungsi, yang melarikan diri dari perang di Suriah dan di tempat-tempat lain, tetapi menghadapi tentangan dari negara-negara yang berkeberatan dengan jatah yang diwajibkan.

"Eropa di mana saya tinggal adalah kelompok negara yang mau membantu," kata Juncker kepada Parlemen Eropa. " Saya tidak suka Eropa yang tidak mau membantu pengungsi, tambahnya.

Tetapi Pemerintah-pemerintah Ceko dan Slowakia tetap menolak usul kuota tiap negara, yang kata Juncker diperlukan untuk mengatasi krisis migrasi terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.

"Saya menolak kuota," kata Perdana Menteri Republik Ceko, Bohuslav Sobotka pekan ini, ketika rincian dari rencana kuota muncul, "karena saya tidak menganggap kuota sebagai solusi tepat bagi krisis migrasi ini."

Perdana Menteri Slowakia Robert Fico menyatakan keprihatinan bahwa teroris mungkin masuk ke Eropa karena banyaknya pengungsi yang berkumpul di pintu-pintu masuk Eropa. Sebagian besar migran mencari tempat permukiman di negara-negara Eropa Barat yang lebih makmur, khususnya Jerman dan Swedia.

"Kalau teroris mengelompok di Suriah," kata Fico, "bagaimana kita bisa membedakan teroris dengan migran lain yang melintasi perbatasan Uni Eropa tanpa terkendali?"

Juncker mengatakan Eropa tidak bisa membiarkan Yunani, Italia, dan Hungaria menangani sendiri banjirnya arus pengungsi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com