Gerakan Pemuda Patriotik Revolusioner (YDG-H), sayap kepemudaan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang pemerintah Turki, mengklaim telah membunuh Murse Gul, pada Selasa lalu.
Lewat pernyataan resminya YDG-H mengatakan pria itu tiba di Istanbul tujuh bulan lalu untuk mendapatkan perawatan setelah terkula saat bertempur bersama ISIS di kota Kobani, Suriah.
YDG-H mengatakan telah memantau pergerakan Murse Gul selama tiga bulan terakhir dan meyakini pria itu sedang merencanakan sebuah serangan di Istanbul.
"Kami akan terus melakukan operasi terhadap anggota ISIS dan kami sudah mengidentifikasi banyak anggota mereka dan segera mengeksekusi mereka. Pelaku pengeboman (kota) Suruc juga akan mendapatkan ganjarannya," ," demikian pernyataan YDG-H.
Kantor berita Anatolia mengatakan para pembunuh Mursel Gul menyamar sebagai penjual alat-alat kebersihan. Mereka melepaskan empat tembakan ke tubuh Mursel. Kepolisian anti-teror Turki kemudian melakukan investigasi kasus tersebut dan sejauh ini belum menemukan kaitan antara Mursel Gul dan ISIS.
Sebelumnya, pada Rabu (22/7/2015), sayap militer PKK menyatakan menjadi dalang pembunuhan dua polisi Turki sebagai balasan atas pengeboman di kota Suruc. Insiden ini meningkatkan kekhawatiran pertempuran antara Kurdi dan ISIS di Suriah mulai melebar ke wilayah Turki.
Apalagi, sebagian besar etnis Kurdi di Turki sangat kecewa dengan minimnya dukungan pemerintah Turki dalam perang melawan ISIS di Suriah dan menuding Ankara berkolaborasi dengan ISIS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.