"Hasil tes DNA menunjukkan pelaku bom bunuh diri adalah seorang pemuda berusia 20 tahun asal Adiyaman," ujar seorang pejabat Turki yang tak mau disebutkan namanya.
Sejumlah media setempat melaporkan pemuda yang hanya diidentifikasi berinisial SAA bergabung dengan ISIS sekitar dua bulan lalu.
Polisi kini tengah menyelidiki keterkaitan antara bom bunuh diri di Suruc dan serangan maut di kota Diyarbakir, yang sebagian besar penduduknya adalah etnis, bulan lalu.
Harian Hurriyet yang terbit pada Rabu, mengabarkan bahwa mekanisme bom yang digunakan di Diyarbakir dan Suruc sangat mirip. Pemerintah menduga SAA memiliki hubungan dengan penyerang Diyarbakir, karena dua pelaku diketahui bergabung dengan ISIS di masa-masa yang hampir bersamaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.