Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Tarik Pajak Rp 1,2 Miliar untuk Tiap Perahu Imigran dari Libya

Kompas.com - 18/05/2015, 20:41 WIB
TRIPOLI, KOMPAS.com — Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) diduga kuat menarik pajak besar dari setiap perahu imigran yang akan menuju Eropa dari Libya. Dikabarkan, pajak yang dikenakan untuk tiap perahu mencapai 60.000 poundsterling atau sekitar Rp 1,2 miliar.

Penasihat dinas intelijen Libya, Abdul Basit Harun, mengatakan bahwa dia pernah berbincang dengan seorang pemilik perahu di kawasan yang dikuasai ISIS. Pemilik perahu itu mengatakan, ISIS meminta 50 persen dari pendapatan mereka.

"ISIS memberikan izin kepada pemilik perahu untuk beroperasi di wilayah yang mereka duduki, dan mereka meminta separuh dari seluruh penghasilan para pemilik perahu," kata Harun kepada BBC 5.

Harun menambahkan, ISIS diduga memaksa para keluarga pengungsi di berbagai kamp di perbatasan Lebanon atau Jordania untuk pergi ke Libya.

Di sana, para pengungsi itu diperintahkan menyeberang ke Eropa. Namun, mereka sebelumnya dipaksa terlebih dahulu bergabung dan dilatih oleh ISIS. Para pengikut baru ini kemudian dimasukkan oleh ISIS ke perahu para imigran.

"Para pemilik perahu sebenarnya memiliki daftar penumpangnya. Namun, beberapa orang baru tiba-tiba muncul, dan ISIS memerintahkan agar mereka dibawa serta. Mereka tak tampak takut sama sekali. Mereka 100 persen anggota ISIS," kata Harun.

Harun menambahkan, para anggota ISIS ini masuk ke Eropa bersama para imigran karena tak ada sama sekali data tentang mereka di Eropa. Dengan demikian, mereka benar-benar "agen-agen yang tak terlacak".

Selain berpotensi menyelundupkan para anggotanya ke Eropa, ISIS juga dipastikan mendulang jutaan dollar AS dari pajak perahu penyelundup manusia. Tahun lalu saja, 219.000 imigran menyeberangi Laut Tengah menuju Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com