Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan Rasial Landa Afrika Selatan, Ratusan Orang Ditangkap

Kompas.com - 20/04/2015, 11:37 WIB
KOMPAS.com - Lebih dari 300 orang ditangkap di Afrika Selatan (Afsel) terkait gelombang kekerasan terhadap imigran dari bagian lain Afrika. Menteri Dalam Negeri Afsel Malusi Gigaba mengumumkan hal itu. Gigaba juga memperingatkan para pelaku, dengan mengatakan bahwa mereka akan ditindak berdasarkan "kekuatan hukum sepenuhnya".

Sedikitnya enam orang tewas dalam kerusuhan selama dua minggu terakhir.

Kelompok bersenjata menyasar toko-toko yang dijalankan para imigran Afrika, dan menuduh mereka mengambil pekerjaan dari penduduk setempat.

Ribuan orang asing meninggalkan rumah mereka untuk berlindung di kamp-kamp darurat, dan negara tetangga Zimbabwe, Malawi dan Mozambik telah mengumumkan rencana untuk mengevakuasi warga mereka.

Saat berbicara dalam konferensi pers, Gigaba mengatakan 307 orang ditangkap terkait kekerasan-kekerasan itu. "Kami melakukan segalanya untuk memulihkan perdamaian dan ketertiban," katanya. "Pemerintah akan menegakkan hukum dan tidak akan ragu-ragu untuk bertindak cepat dan tegas."

"Kami juga ingin memperingatkan secara keras bagi mereka yang melibatkan diri dalam kekerasan ini. Bahwa kami akan menemukan Anda, dan Anda akan ditindak dengan kekuatan penuh hukum "


Reuters Setidaknya sudah enam orang tewas dalam dua pekan terakhirnkekerasan anti imigran
Presiden Zuma dicemooh

Di Durban, Sabtu (18/4/2015), Presiden Afsel Jacob Zuma mengatakan kepada sekelompok orang yang terusir akibat kekerasan, bahwa kerusuhan bertentangan dengan nilai-nilai Afrika Selatan dan bahwa ia akan mengakhirinya, tapi ia dicemooh oleh orang banyak yang menuduhnya bertindak terlalu lamban.

Para pendatang, sebagian besar dari negara-negara Afrika lainnya dan Asia, berdatangan ke Afrika Selatan dalam jumlah besar sejak pemerintahan minoritas kulit putih berakhir tahun 1994. Banyak orang Afrika Selatan menuduh mereka mengambil pekerjaan, padahal pengangguran di negeri itu mencapai 24 persen.

Raja Zulu, Goodwill Zwelithini dituduh menyulut kekerasan dengan mengatakan bahwa orang asing harus "kembali ke negeri mereka". Namun, ia mengatakan kata-katanya telah diplintir.

Data resmi mencatat sekitar dua juta warga asing di Afrika Selatan, yang mencakup sekitar 4 persen dari jumlah keseluruhan penduduk. Tetapi beberapa perkiraan lain menaksir jumlah yang jauh lebih tinggi, hingga sekitar lima juta orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com