Yoo Som-na (47), ditahan akhir bulan lalu di kediamannya di Paris di bawah perintah penahanan internasional terkait dengan dugaan penggelapan dan penipuan pajak.
Som-na akan menghadapi sidang untuk prosedur ekstradisi yang diperkirakan membutuhkan waktu beberapa bulan.
"Kami akan melawan upaya ekstradisi itu dengan menggunakan semua cara yang dimungkinkan," kata pengacara Yoo Som-na usai menghadiri sidang di Paris, Rabu (11/6/2014).
Sejauh ini, permohonan Yoo Som-na untuk dibebaskan sementara dengan jaminan ditolak pengadilan Paris.
Sementara itu, sang ayah, Yoo Byung-eun dan putra sulungnya, Yoo Dae-kyun hingga kini masih diburu aparat hukum Korea Selatan, karena diduga melanggar standar keamanan yang mengakibatkan tragedi pada 16 April lalu itu.
Para jaksa Korea Selatan juga berencana untuk memeriksa salah satu putra Yoo Byung-eun yang tinggal di Amerika Serikat.
Sementara itu di Korea Selatan, sebanyak 6.000 polisi menerobos masuk ke sebuah bangunan yang menjadi pusat pertemuan sebuah kelompok religius di kota Anseong, sebelah selatan ibu kota Seoul, untuk mencari sang taipan yang buron.
Operasi besar-besaran itu digelar sehari setelah Presiden Korea Selatan Park Geun-hye memerintahkan kepolisian dan kejaksaan untuk menggelar pencarian taipan berusia 72 tahun pemilik perusahan Chonghaejin Marine Co pemilik kapal feri Sewol yang tenggelam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.