Bom Mobil Meledak di Sebuah Pasar di Irak, 30 Tewas

Serangan maut pada Kamis ini hanya berselang sehari setelah serangkaian serangan di seluruh pelosok Irak menewaskan 59 orang dan melukai 100 orang lainnya dalam hari paling berdarah sepanjang November.

Serangan terbaru ini terjadi pada sekitar tengah hari di dekat sebuah kafe di dalam sebuah pasar di Saadiyah, kota paling utara di provinsi multi etnis, Diyala.

Sedikitnya 30 orang tewas dan 40 orang lainnya terluka dalam serangan bom mobil ini. Demikian keterangan seorang perwira polisi dan dokter yang tak ingin disebutkan namanya.

Mayoritas penduduk Saadiyah adalah etnis Faylis atau Syiah Kurdi. Kota ini terletak di wilayah sengketa yang diklaim baik oleh pemerintah pusat maupun daerah otonomi Kurdi.

Sejauh ini belum ada satu kelompokpun yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan di Saadiyah itu. Namun, kelompok militan pro-Al Qaeda kerap melakukan serangan dengan cara seperti ini.

Sepanjang 2013, sudah 8.500 warga Irak tewas akibat berbagai serangan di seluruh wilayah Irak. Akibat buruknya situasi keamanan PM Nuri al-Maliki sampai harus meminta bantuan Washington untuk membagi informasi intelijan dan mengirimkan sistem persenjataan baru.

Namun, para diplomat dan pengamat menilai pemerintah Irak tidak melakukan banyak hal untuk mencari akar masalah yang memicu aksi-aksi kekerasan itu.

Salah satu masalah utamanya adalah rasa frustrasi yang menghinggapi warga minoritas Sunni yang merasa dijadikan warga kelas dua oleh pemerintah yang mayoritas diisi para tokoh Syiah.