"Kami tidak bisa menerima sebuah dunia di mana perempuan, anak-anak, dan
warga sipil tak berdosa yang dibunuh dengan gas pada skala yang mengerikan," kata Obama
di Gedung Putih, Jumat siang. Menurut dia, serangan yang dilakukan oleh rezim Assad ini merupakan pelanggaran atas kemapanan norma internasional, sekaligus menjadi ancaman untuk kawasan di sekitar Suriah, termasuk negara sekutu mereka, Israel dan Jordania.
Dalam pidato yang disiarkan luas melalui beragam jejaring televisi, Kerry menyatakan bahwa membiarkan begitu saja tindakan Assad akan mendorong negara-negara lain seperti Korea Utara dan Irak melakukan hal serupa.
"Sejarah akan menghakimi kita dengan luar biasa, jika kita menutup mata pada tindakan diktaktor yang menggunakan senjata pemusnah massal," kata Kerry sembari merujuk bahwa Suriah punya catatan penggunaan senjata kimia seperti yang sekarang diduga dipakai dalam serangan.Laporan intelijen yang dirilis Gedung Putih merinci dari mana roket bermuatan senjata kimia diluncurkan di Suriah. Disebutkan roket itu ditembakkan dari daerah yang dikuasai rezim Assad. Sementara sasaran roket, menurut laporan itu, adalah kawasan yang dikuasai oposisi.
Berdasarkan hasil penyadapan jalur komunikasi, laporan itu mengatakan para pihak yang berada di kubu rezim Assad mendapat pemberitahuan untuk menggunakan masker gas dan pencegahan lain terkait penggunaan senjata kimia pada hari serangan terjadi.Obama menyatakan belum membuat keputusan akhir tentang tindakan apa yang akan dilakukan Amerika pada Suriah. Dia juga harus berhadapan dengan "keengganan" rakyat Amerika maupun Kongres untuk mengirimkan kembali pasukan tentara mereka berperang ke Timur Tengah. Namun, Obama mengatakan, "Ini tidak akan melibatkan satu pun boot (sepatu tentara, red) di atas tanah."