"Militer Suriah siaga penuh dengan jari siap menarik pelatuk senapan untuk menghadapi berbagai skenario yang mereka (Barat) ingin lakukan," kata Al-Halqi.
Sementara itu, seorang pejabat keamanan Suriah mengatakan negeri itu tengah menanti serangan militer yang bisa datang kapan saja.
Pernyataan ini disampaikan beberapa jam setelah tim penyidik senjata kimia PBB meninggalkan Suriah setelah menyelidiki insiden penggunaan senjata kimia yang dituduhkan kepada pemerintahan Bashar al-Assad.
Kepergian tim PBB dari Suriah memberikan kesempatan bagi AS untuk menggelar operasi militer, setelah pada Jumat (30/8/2013), Presiden Barack Obama mengisyaratkan akan menunda serangan militer.
Obama juga mengatakan, pemerintahannya tengah mencari kemungkinan sebuah aksi militer terbatas, namun menegaskan belum ada keputusan akhir terkait serangan militer ke Suriah.
Sementara itu, tim penyidik senjata kimia PBB dijadwalkan melaporkan hasil temuannya kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon dan memaparkan hasil penyelidikannya terkait serangan kimia 21 Agustus lalu itu.
Pemerintah Suriah selalu membantah telah melakukan serangan senjata kimia yang diklaim pemerintah AS menewaskan sedikitnya 1.400 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.