Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2020, 16:48 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

TEHERAN, KOMPAS.com - Salah satu ulama lokal di Iran, lebih tepatnya di kota Qom memberikan beberapa saran untuk menangkal virus corona.

Ulama tersebut bernama Ayatollah Tabrizian dan secara publik mengumumkan bahwa cara pengobatan ala Barat tidak Islami.

Di dalam unggahannya yang diterima sebanyak 120 ribu pengikut menyatakan beberapa tahapan atau teknik dalam mencegah gejala virus corona.

Berdasarkan salah satu situs berita Iran yang dilansir dari alaraby.co.uk, Tabrizian merekomendasikan pasien virus corona untuk mengonsumsi gula merah dalam jumlah besar, membakar tanaman rue liar, dan menghirup tembakau.

Baca juga: Virus Corona Disebut Bunuh 210 Orang di Iran

Tanaman rue liar atau dikenal dengan nama ilmiahnya, Peganum harmala adalah tanaman liar yang dikategorikan sebagai perennial herbaceous plant. Atau salah satu tanaman liar yang tergolong herbal. Tanaman ini biasa digunakan di wilayah Asia Barat dan Timur Tengah.

Tahapan rekomendasi kedelapan dari ulama itu adalah yang paling mengejutkan.
"Sebelum tidur, basahi sedikit kapas dengan minyak ungu (violet oil) dan oleskan ke anus Anda."

Ayatollah Tabrizian telah menulis panjang lebar terkait penggunaan minyak esensial yang diklaimnya mujarab.

Dia juga yakin penggunaan minyak esensial mampu meningkatkan taraf hidup seperti kekuatan untuk meningkatkan massa otak, dan mengembalikan penyakit kognitif seperti Down Syndrome.

 

Menurut Tabrizian, para ilmuwan Persia abad 12 menggunakan minyak esensial sebagai pengobatan yang efektif menyembuhkan rhinitis atau infeksi hidung dan tenggorokkan berlendir jika diizinkan oleh Tuhan.

Baca juga: Berkeringat Saat Konferensi Pers, Menteri Iran Ini Ternyata Terinfeksi Virus Corona

Qom, sebagai kota suci yang tiap tahunnya didatangi ribuan peziarah untuk melaksanakan haji dalam akidah Syiah kini diisolasi karena banyak warganya yang terjangkit virus corona.

Setidaknya kini 210 orang dikabarkan menjadi korban meninggal di Iran karena virus corona. Dilansir BBC Persia Jumat (28/2/2020), kebanyakan korban berasal dari ibu kota Teheran, dan kota Qom yang dianggap sebagai lokasi penyebaran pertama.

Saat itu, Teheran mengumumkan bahwa 34 orang meninggal dengan 388 lainnya terinfeksi penyakit yang pertama kali terdeteksi di China.

Juru bicara kementerian kesehatan, Kianush Jahanpur, bersikukuh pihaknya sudah transparan dan menuding BBC telah menyebarkan kebohongan.

Pernyataan itu terjadi setelah sejumlah anggota parlemen dari Qom menuduh pemerintah menutup-nutupi kabar sebenarnya korban Covid-19.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com