Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Virus Corona Lebih Mudah Serang Pria Daripada Wanita?

Kompas.com - 21/02/2020, 11:34 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Penelitian ini diambil dari percobaan dua ekor tikus, satu jantan dan satu lagi betina. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tikus jantan lebih rentan menghadapi virus corona dibandingkan tikus betina, dengan perbedaan usia keduanya.

Tikus jantan mengembangkan virus dalam paparan rendah memiliki respon kekebalan tubuh yang lebih rendah. Bahkan sangat rendah untuk membersihkan virus dari tubuhnya. 

"Mereka mengalami kerusakan paru-paru dan memiliki tingkat kematian lebih tinggi," Ungkap Profesor Stanley Perlman, ahli mikrobiologi dari Universitas Ioma yang menjadi senior dalam kajian ini.

Ketika peneliti menutup hormon estrogen dan mengelularkan sel telur pada tikus betina yang terinfeksi, mereka tampak sekarat. Namun, menutup hormon testosteron pada tikus jantan rupanya tidak menunjukkan perbedaan. Hal ini menunjukkan hormon estrogen perempuan memainkan peran perlindungan dalam melawan virus.

"Ini model yang dapat juga dilihat pada manusia," Ungkap Profesor Perlman. "Perbedaan antara pria dan wanita (manusia) sangat halus. Namun pada kasus tikus, tidak terlalu halus."

Baca juga: WHO Puji Singapura Terkait Penanganan Virus Corona

3. Gaya Hidup di Kalangan Masyarakat Juga Berpengaruh

Gaya hidup sehat antara pria dan wanita di beberapa masyarakat juga memainkan peran penting dalam responnya menghadapi serangan virus.

Terdapat sebanyak 316 juta orang di China merokok alias sepertiga dari seluruh penduduk dunia dan 40 persen dari konsumen rokok di dunia. Namun hanya terdapat 2 persen wanita perokok di China dibandingkan pria.

Warga pria di China juga punya kasus diabetes tingkat dua tertinggi dan juga tekanan darah tinggi dibandingkan wanitanya. Tingkat kerusakan paru-paru kronis juga dimiliki pria, hampir dua kali angka dari perempuan.

Di AS, wanita lebih proaktif terhadap gaya hidup sehat dibandingkan pria. Beberapa kajian kecil juga menemukan adanya kasus serupa pada mahasiswa China di AS.

Di dalam kajian yang belum dipublikasikan, peneliti China menitikberatkan pasien dengan diagsnosa terlambat atau mereka yang punya pneumonia lebih dulu adalah yang paling beresiko sekarat. 

Sebuah studi dari 4.021 pasien dengan virus corona menekankan pentingnya deteksi dini, khususnya bagi pria yang lansia. Bahkan kaum pria juga lebih banyak dirawat di RS dengan penyakit lainnya.

Di Provinsi Hubei sendiri, polanya agak berbeda. Tingkat kematian relatif lebih sedikit dibandingkan kasus infeksinya. Kaum pria lebih banyak terinfeksi dibandingkan wanita, berdasarkan analisis CDC China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com