YERUSALEM, KOMPAS.com - Kepolisian Israel menangkap seorang rabi Yahudi yang dicurigai menahan sekitar 50 perempuan dan anak-anak dalam kondisi seperti budak.
Penangkapan tersebut menyusul penggerebekan di sebuah kompleks di Yerusalem, tempat para terduga korban diyakini telah dipisahkan dari keluarga mereka.
Baca juga: Penusukan Massal di Rumah Rabbi Yahudi di New York, 5 Orang Terluka
Para perempuan itu telah dianiaya dengan berbagai cara dan uang mereka dicuri, kata polisi.
Tersangka, yang berusia 60-an tahun, menyangkal telah melakukan kesalahan.
Ia ditahan di sebuah distrik ultra-Ortodoks di Yerusalem atas tuduhan menjalankan "komunitas tertutup" tempat perempuan dan anak-anak "bekerja dalam kondisi perbudakan", kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Ia dan delapan perempuan yang menjadi kaki tangannya diduga menyekap para perempuan di kompleks perumahan, bersama dengan anak-anak hingga usia lima tahun, tambah polisi dalam pernyataan tersebut.
"Kami tahu bahwa para perempuan dan anak-anak ada di sana selama beberapa bulan di dalam rumah," kata juru bicara polisi, Micky Rosenfeld, seperti dikutip Associated Press via BBC Indonesia Selasa (14/1/2020).
"Kami tahu bahwa ia mengambil uang mereka dan menahan mereka di luar kehendak."
Rekaman video menunjukkan tempat tidur susun di ruangan-ruangan sempit, bersama dengan tumpukan uang tunai.
Polisi mengatakan mereka melakukan investigasi selama dua bulan setelah menerima laporan bahwa pemimpin agama itu telah melakukan "pelanggaran berat" selama bertahun-tahun terhadap orang-orang di kediaman itu.
Baca juga: Pelaku Baku Tembak New Jersey Sengaja Targetkan Supermarket Yahudi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.