Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelaparan, Anak-anak di Venezuela Pingsan di Sekolah

Kompas.com - 01/12/2019, 16:47 WIB
Nibras Nada Nailufar

Editor

Berpuluh-puluh tahun sebelum 2013, pertumbuhan sekolah di Venezuela berlangsung stabil.

Ini berkat disediakannya makanan di sekolah, alat belajar, hingga uang saku yang disediakan kepada para pelajar.

Kebijakan populis itu, sayangnya lebih berfokus pada kuantitas dibandingkan kualitas. Seiring dengan merosotnya perekonomian Venezuela, program pendidikan yang dibanggakan Chavez pun runtuh.

Baca juga: PBB: 3,3 Juta Orang Melarikan Diri dari Krisis di Venezuela sejak 2016

Namun kini, semua kesuksesan itu sirna akibat kelaparan. Jutaan warga Venezuela telah pergi dalam beberapa tahun terakhir, menyebabkan jumlah guru dan murid berkurang.

Banyak di antara guru yang tetap bertahan di Venezuela, tak lagi mengajar. Gaji mereka tak ada artinya di tengah hiperinflasi yang melanda Venezuela.

Buruknya sistem pendidikan di Venezuela kini, dikhawatirkan akan berdampak pada pertumbuhan negara dan anak-anak sendiri. Stunting menjadi salah satu bahaya dari krisis pangan.

"Satu generasi tertinggal," kata Luis Bravo, peneliti pendidikan dari Central University, Venezuela.

"Sistem pendidikan hari ini tidak bisa membuat anak menjadi anggota masyarakat yang penting," lanjut dia.

Upaya pemerintah

Kini, Maduro mengklaim tetap berfokus pada pendidikan kendati perang ekonomi yang brutal tengah berlangsung.

Baca juga: Menlu AS: Maduro Berkuasa di Venezuela, Tapi Tak Bisa Memerintah

"Di Venezuela, tidak ada satu pun sekolah yang tutup atau akan tutup, tidak ada satu pun," kata Maduro pada April lalu.

"Kami tidak akan menyulitkan akses pendidikan," kata dia.

Untuk mengembalikan jumlah guru, pada Agustus lalu, Maduro berjanji akan mengirim anggota muda partainya untuk mengisi kelas-kelas kosong.

Para pengamat ragu langkah ini bakal berhasil atau bahkan benar-benar bisa terlaksana.

Di saat yang sama, lulusan sarjana pendidikan di Venezuela juga berkurang. Di Libertador Experimental Pedagogical University, lulusan dari 2014 ke 2018 berkurang hingga 70 persen.

Guru dan anak-anak menjadi salah satu korban yang paling menderita akibat keruntuhan ekonomi Venezuela.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com