Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: 3,3 Juta Orang Melarikan Diri dari Krisis di Venezuela sejak 2016

Kompas.com - 07/06/2019, 23:24 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Diperkirakan hingga 3,3 juta orang telah melarikan diri dari krisis yang terjadi di Venezuela sejak awal 2016. Demikian menurut PBB.

Jumlah tersebut sudah termasuk sekitar satu juta orang yang terdata meninggalkan Venezuela sejak November tahun lalu.

"Laju arus penduduk yang keluar dari Venezuela sangat mengejutkan," kata Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan Organisasi Migrasi Internasional (IOM) dalam pernyataan bersama, Jumat (7/6/2019).

Venezuela telah mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan kekurangan bahan pangan, obat-obatan, hingga kebutuhan pokok lainnya.

Baca juga: Putus Asa Minta Kompensasi, Eks Pekerja Minyak di Venezuela Mogok Makan

Krisis di negara Amerika Selatan itu turut diperparah situasi politik di mana terjadi perebutan kekuasaan antara Presiden Nicolas Maduro dengan oposisi yang dipimpim Juan Guaido, yang mendapat dukungan dari lebih dari 50 pemeritnah negara, termasuk Amerika Serikat.

"Dua besar UNHCR, yang juga aktris, Angelina Jolie, akan melakukan perjalanan ke wilayah perbatasan Venezuela dengan Kolombia pada akhir pekan ini, untuk menilai respons kemanusiaan terhadap eksodus," kata badan PBB itu.

Kolombia dilaporkan telah menampung hingga sekitar 1,3 juta pengungsi dari Venezuela, terbanyak dibandingkan negara lainnya yang juga menjadi tuan rumah bagi para pengungsi Venezuela, di antaranya Peru, Chili, dan Ekuador.

Ditambahkan utusan bersama UNHCR-IOM, Eduardo Stein, ada kebutuhan mendesak yang diperlukan oleh negara-negara tuan rumah untuk dapat mendukung para pengungsi Venezuela itu.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam negara-negara Barat yang mendukung oposisi di Venezuela dan menyebutnya gila.

Putin memperingatkan bakal terjadi kekacauan di negara itu apabila aturan tidak ditegakkan.

"Tapi kalau kita mengadopsi cara seperti ini untuk berkuasa, seorang pria yang berjalan-jalan, memandang ke surga, dan menyatakan dirinya sebagai presiden di hadapan Tuhan, apakah ini normal atau tidak?" katanya.

Baca juga: Putin Sebut Negara Barat Gila karena Dukung Oposisi Venezuela

"Kalau begitu kekacauan akan menghabiskan dunia. Mari kita pilih presiden AS, perdana menteri Inggris, presiden Perancis seperti itu. Apa yang akan terjadi?" ujarnya.

"Saya ingin bertanya kepada mereka yang mendukung ini, apakah kalian sudah gila, apakah kalian mengerti ke mana arah ini? Haruskah ada peraturan atau tidak?" tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com