Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maduro Perintahkan Angkatan Bersenjata Venezuela Waspadai Serangan dari Kolombia

Kompas.com - 04/09/2019, 18:58 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Reuters

CARACAS, KOMPAS.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro memerintahkan kepada angkatan bersenjatanya untuk waspada terhadap kemungkinan datangnya serangan dari Kolombia.

Maduro juga mengumumkan rencana digelarnya latihan militer di perbatasan kedua negara, di tengah upaya Kolombia untuk mempersenjatai kembali sekelompok bekas komandan gerilyawan.

Mantan gerilyawan FARC, pada Kamis (29/8/2019) pekan lalu, mengumumkan akan kembali mempersenjatai kelompoknya dalam sebuah video yang diyakini otoritas Kolombia, diambil di wilayah Venezuela.

Video pengumuman itu memicu munculnya kekhawatiran akan konflik bersenjata yang semakin buruk di Kolombia, serta ekspansinya ke Venezuela.

Baca juga: Pemimpin Oposisi Venezuela Setuju Berunding dengan Maduro, asal...

"Saya telah memerintahkan komandan operasi strategis Angkatan Bersenjata Bolivarian dan semua unit militer di perbatasan untuk menyatakan peringatan... dalam menghadapi agresi yang mengancam oleh Kolombia terhadap Venezuela," kata Maduro dalam siaran televisi.

Serangkaian latihan militer yang dilakukan setiap tahun di Venezuela, kali ini diagendakan digelar antara 10 hingga 29 September.

Latihan militer akan dilangsungkan di negara bagian Zulia, Tachira, Apure dan Amazonas, yang berbatasan langsung dengan Kolombia.

Apabila terlaksana, latihan militer itu akan menjadi yang ketiga kalinya digelar di Venezuela sepanjang tahun ini.

Baca juga: AS Beri Sanksi Putra Presiden Venezuela karena Bela Rezim Maduro

Sementara Kementerian Luar Negeri Kolombia menolak memberi komentar terkait kekhawatiran pemerintah Venezuela.

Otoritas Kolombia telah berulang kali membantah adanya rencana melancarkan serangan ke negara tetangganya yang dilanda krisis itu.

Amerika Serikat telah meluncurkan serangkaian sanksi yang luas terhadap pemerintahan Maduro dalam upaya mendesaknya untuk mundur.

Sebelumnya, pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido mendukung penggunaan satelit untuk membantu menemukan kelompok gerilya yang telah menyeberang ke Venezuela.

"Kami akan mengesahkan penggunaan teknologi satelit untuk memfasilitasi pencarian lokasi kelompok-kelompok tak beraturan ini, kamp-kamp di perbatasan negara," kata Guaido dalam komentar yang disiarkan televisi.

Baca juga: Pemerintah Venezuela Klaim Gagalkan Upaya Pembunuhan Presiden Maduro

"Kami akan bekerja sama dengan pemerintah Kolombia dalam kegiatan intelijen," tambah Guaido.

Kementerian Informasi Venezuela tidak segera menanggapi permintaan komentar menanggapi pernyataan tersebut.

Sementara Presiden Kolombia Ivan Duque, telah menjanjikan bakal mengambil tindakan tegas terhadap kelompok pemberontak itu.

Para pemimpin kelompok pemberontak mengatakan bahwa mereka akan kembali ke perjuangan bersenjata karena pemerintah dinilai telah mengkhianati perjanjian damai 2016, yang mengarah pada demobilisasi FARC.

Baca juga: Angkatan Laut AS Siap Jalankan Misi Apa Pun di Venezuela

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com