WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pengantin ISIS yang bernama Hoda Muthana mengaku menyesal sudah bergabung dengan kelompok ekstremis itu, dan ingin pulang ke AS.
Washington dilaporkan sudah melarang Hoda untuk kembali ke Negeri "Uncle Sam", dan menyatakan bahwa perempuan itu bukan warga mereka.
Dalam wawancara dengan NBC News Sabtu (9/11/2019), Hoda Muthana mengaku dia menyesal sudah menjadi pengantin ISIS sejak 2014 silam.
Baca juga: Pengantin ISIS Shamima Begum Tidak Akan Diizinkan Pulang ke Inggris
Dilaporkan AFP, dia meninggalkan rumah dan keluarganya yang tinggal di Alabama, dan kemudian bergabung bersama ISIS sebelum menyatakan ingin pulang.
"Siapa pun yang percaya pada Tuhan seharusnya percaya bahwa ada kesempatan kedua, bagaimana pun kesalahan yang mereka perbuat," ucapnya.
Wawancara itu dikabarkan dilakukan di kamp pengungsi Al-Roj di timur laut Suriah. Fasilitas yang dikelole oleh milisi Kurdi.
Hoda yang tinggal bersama putranya, Adam, mengaku takut tinggal di Al-Roj karena bisa menjadi incaran pengungsi lain yang belum meninggalkan ISIS.
"Saya tidak mendukung pemenggalan dari hari pertama. Sampai saat ini pun, saya tidak menyetujui kejahatan dan aksi bom bunuh diri mereka," tegasnya.
Pemerintah AS diberitakan sudah memulangkan sejumlah perempuan yang ada hubungannya dengan kelompok itu bersama anak mereka. Namun tidak dengan Hoda.
Dalam keterangan Washington, Hoda Muthana bukanlah warga AS karen dia merupakan putri diplomat yang mengabdi bagi pemerintah Yaman.
Anak-anak dari diplomat asing yang bertugas di AS tidak menikmati fasilitas dengan menjadi warga setempat meski lahir di sana.