Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/09/2019, 10:21 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Pengantin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Shamima Begum, dipastikan tidak akan diizinkan untuk pulang ke Inggris.

Shamima memutuskan untuk bergabung dengan ISIS bersama dua temannya pada 2015 silam setelah kabur dari kampung halamannya di Bethnal Green.

Baca juga: Jika ke Bangladesh, Shamima Begum Bisa Dihukum Gantung

Pada Februari lalu, pengantin ISIS yang kini berusia 19 tahun itu mengaku menyesal dan ingin pulang setelah ketiga anaknya meninggal di Suriah.

Tetapi, Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel dikutip Sky News Minggu (29/9/2019) menegaskan Shamima Begum tidak akan ke kampung halamannya.

"Tugas kami adalah memastikan negara ini aman. Kami tak bisa membiarkan orang yang hendak menyakiti negara ini masuk. Termasuk perempuan," ujar Patel kepada The Sun.

Patel menekankan, dalam pandangan keamanan maupun intelijen, dia tidak akan membiarkan siapa pun yang mendukung ISIS untuk masuk ke Inggris.

Dia menyatakan tidak berusaha "menurunkan" kebijakan luar negeri Inggris, yang pada dampaknya bakal membahayakan keselamatan warga.

Shamima Begum yang kini hidup di kamp pengungsian milik pasukan Kurdi di utara Suriah mengaku, kesehatan jiwanya memburuk sejak kematian tiga anaknya.

Dalam wawancaranya pekan lalu, dia menuturkan perannya selama ISIS menguasai sebagian Irak dan Suriah hanyalah "memproduksi bayi".

Begitu kabar soal Shamima muncul, mantan Menteri Dalam Negeri Sajid Javid mengumumkan untuk mencabut kewarganegaraannya.

Tiga anak Shamima itu merupakan buah hubungannya dengan Yagi Riedijk, anggota ISIS yang berasal dari Belanda. Dua di antaranya meninggal saat dia tinggal di kamp terakhir ISIS.

Aktivis penentang ISIS mempertanyakan klaimnya, di mana dikutip The Independent, mereka menyebut Shamima Begum adalah anggota polisi moral ISIS.

Baca juga: Kami Pun Muak dengan Komentar yang Dibuat oleh Shamima

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com