Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Karim Raslan
Pengamat ASEAN

Karim Raslan adalah kolumnis dan pengamat ASEAN. Dia telah menulis berbagai topik sejak 20 tahun silam. Kolomnya  CERITALAH, sudah dibukukan dalam "Ceritalah Malaysia" dan "Ceritalah Indonesia". Kini, kolom barunya CERITALAH ASEAN, akan terbit di Kompas.com setiap Kamis. Sebuah seri perjalanannya di Asia Tenggara mengeksplorasi topik yang lebih dari tema politik, mulai film, hiburan, gayahidup melalui esai khas Ceritalah. Ikuti Twitter dan Instagramnya di @fromKMR

Wisatawan India Mulai Berdatangan, Asia Tenggara Harus Segera Bersiap

Kompas.com - 24/10/2019, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tentu saja, masuknya wisatawan India juga memiliki tantangan dan masalah tersendiri.
Pada Juli 2019, sebuah video kontroversial yang viral di media sosial menunjukkan sebuah keluarga India mengalami penggeledahan atas barang bawaan mereka oleh pihak manajemen hotel tempat mereka menginap di Bali.

Ternyata keluarga India ini mengambil barang-barang fasilitas hotel. Mereka pun dengan berani menawarkan untuk membayar semua barang tersebut ketika diminta keterangan atas perbutan mereka.

Berdasarkan keterangan Ardi, seorang manajer operasional salah satu hotel di Bali, kesulitan terbesar yang dihadapi ketika berhadapan dengan wisatawan India adalah terkait tawar-menawar makanan.

Ardi mengatakan, “Para wisawatawan banyak yang meminta makanan yang disajikan dapat diubah sesuai dengan selera mereka. Mereka juga hampir selalu meminta potongan harga untuk makanan, layanan olahraga air, dan fasilitas pijat. Meskipun fasilitas-fasilitas tersebut sebenarnya tidak tersedia.”

Namun, Ardi juga menjelaskan bahwa permasalahan ini pada dasarnya masih dapat diatasi.
Selain meningkatkan frekuensi jumlah penerbangan langsung antara kota-kota India dan berbagai tujuan pariwisata di Asia Tenggara, salah satu kebijakan lain yang dapat diterapkan adalah kebijakan bebas visa.

Indonesia sudah menerapkan hal tersebut, sementara Thailand juga telah meniadakan biaya visa saat kedatangan. Tentu negara lain juga dapat menerapkan kebijakan serupa atau bahkan menghasilkan kebijakan yang lebih baik.

Di sisi lainnya, ekonomi India masih mungkin mengalami penurunan untuk beberapa waktu ke depan.

Namun, besarnya jumlah wisatawan India dapat menjadi komponen yang harus dipertimbangkan mengenai betapa pentingnya India bagi Asia Tenggara. Wisatawan India kini tengah berdatangan, dan Asia Tenggara harus segera bersiap.

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com