Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diawasi Putin, Rusia Gelar Uji Coba 3 Sistem Rudal Balistik Antarbenua

Kompas.com - 18/10/2019, 15:59 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia menggelar uji coba sejumlah sistem rudal balistik antarbenua miliknya yang mampu membawa hulu ledak nuklir, Kamis (17/10/2019).

Uji coba yang digelar bersamaan dengan latihan perang angkatan bersenjata itu diawasi langsung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Latihan strategi perang bertajuk Grom-19 atau Thunder-19 itu dimulai pada Rabu (16/10/2019), dengan melibatkan sekitar 12.000 tentara yang dikerahkan menggunakan kapal, pesawat, serta kapal selam pembawa rudal nuklir presisi jarak jauh, demikian kata Kementerian Pertahanan Rusia, dilansir AFP.

Baca juga: Putin Tawarkan Senjata Hipersonik Rusia kepada AS

Latihan tersebut tidak melibatkan pasukan asing dan digelar setelah runtuhnya Perjanjian Nuklir Jarak Menengah (INF) 1987, yang membatasi penggunaan senjata nuklir maupun konvensional jarak menengah.

Putin datang dan menyaksikan langsung gelaran latihan perang pada Kamis (17/10/2019), saat dilakukannya uji coba rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir.

"Latihan tersebut mengujikan sistem rudal balistik termonuklir antarbenua RS-24, RSM-50, dan Sineva, dengan lebih dari 200 sistem peluncur dikerahkan," kata kementerian pertahanan, dikutip AFP.

Disiarkan stasiun televisi Rusia, Putin mengunjungi pusat kendali pertahanan nasional di Moskwa dan menyaksikan secara langsung transmisi video peluncuran dengan ditemani Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.

Baca juga: Putin Umumkan Rusia Bikin Rudal Baru yang Dilarang Pakta Nuklir Era Perang Dingin

"Melalui latihan perang ini, angkatan bersenjata Rusia dapat mensimulasikan tugas dalam konflik bersenjata hingga jika terjadi perang nuklir dengan mengerahkan senjata dan persenjataan nuklir akurat berdasarkan pada prinsip fisik baru," kata Shoigu.

Menurut laporan dari Kementerian Pertahanan Rusia, rudal jelajah dan balistik yang ditembakkan dari Laut Barents dan Laut Okhotsk menggunakan kapal selam Armada Utara dan Pasifik.

Rudal-rudal yang diujicobakan tersebut mencapai target di lokasi uji coba rudal Kura di timur jauh Kamchatka dan di lokasi pengujian Chizha di barat laut.

Baca juga: Inilah Bavar-373, Sistem Rudal Buatan Iran yang Diklaim Lebih Baik dari S-300 Rusia

Kementerian telah mengatakan sebelumnya, skenario dalam latihan strategi perang itu memuat situasi ketegangan yang meningkat di perbatasan Rusia yang mengancam kedaulatan negaranya.

Ditambahkan kementerian bahwa skenario yang digunakan dalam latihan perang tersebut sepenuhnya murni bersifat defensif atau bertahan dan tidak bertujuan untuk invasi maupun menyerang negara lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com