Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Perang Pecah di Timur Tengah, Cadangan BBM Australia Bisa Habis dalam 3 Minggu

Kompas.com - 20/09/2019, 21:37 WIB
Agni Vidya Perdana

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Serangan terhadap fasilitas produksi minyak Arab Saudi akhir pekan lalu menunjukkan betapa rentannya pasokan minyak dunia, termasuk di Australia.

Lebih dari lima persen pasokan minyak dunia terganggu usai terjadinya serangan rudal terhadap fasilitas kilang minyak milik Aramco di Abqaiq dan Khurais.

Diberitakan ABC Australia, untuk sementara Arab Saudi masih bisa dengan segera memperbaiki kerusakan yang terjadi dan produksi sudah hampir kembali normal.

Namun ancaman akan adanya konflik lebih serius di Timur Tengah masih sangat tinggi dan hal tersebut turut mengancam pasokan minyak bumi ke Australia.

Baca juga: Kilang Minyak Aramco Diserang, Pompeo: AS Ingin Resolusi Damai dengan Iran

Amerika Serikat dan Arab Saudi mengisyaratkan adanya keterlibatan Iran dalam serangan terhadap fasilitas minyak tersebut.

Di AS, politisi garis keras dari Partai Republik sudah menyerukan perang terhadap Iran, namun Presiden Donald Trump mengatakan perang bukanlah opsi pertama.

Konflik terbuka di Timur Tengah tidak saja akan merusak infrastruktur perminyakan di kawasan tersebut, namun kerusakan yang lebih parah bisa terjadi, entah itu dilakukan pemberontak Yaman Houthi atau dilakukan oleh Iran.

Dan bila itu terjadi, Australia yang biasanya hanya memiliki cadangan minyak untuk tiga minggu mungkin akan mengalami masalah besar.

Baca juga: Serangan di Pabrik Minyak Saudi Aramco, Begini Solusi dari AS

"Bila ada masalah besar, pasokan dan cadangan BBM sangat kecil dan pemerintah sendiri tidak memiliki cadangan minyak sama sekali," kata Purnawirawan Wakil Marsekal Udara John Blackburn, kepada ABC.

Sebagai perwira yang pernah menjadi wakil kepala staf angkatan udara Australia, Blackburn sudah melakukan tiga kali penelitian mengenai keamanan pasokan BBM Australia.

"Pasokan BBM Australia hanya cukup untuk pemakaian segera saja," katanya.

Menurut Blackburn, dalam waktu seminggu saja pasok BBM akan habis bila pasokan dari Timur Tengah terputus.

Angka dari pemerintah Australia sendiri menguatkan hal tersebut.

Dalam kajian terbaru mengenai keamanan pasok BBM, Departemen Lingkungan dan Energi Australia mengatakan cadangan BBM yang dimiliki negara itu hanya 18 hari untuk bensin, 22 hari untuk diesel dan 23 hari utuk avtur pesawat.

Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran Diduga Izinkan Serangan ke Kilang Minyak Saudi

Impor minyak Australia dari luar negeri mencapai angka 90 persen dari keseluruhan kebutuhan minyak dalam negeri itu.

Angka meliputi minyak yang telah melalui proses penyulingan dan dapat langsung dijual di SPBU, maupun minyak mentah yang masih harus disuling di tempat kilang minyak di Australia untuk menjadi produk siap pakai.

Ketegangan politik bisa membuat permasalahan ini menjadi lebih rumit.

Sumber pasokan minyak yang sudah disuling ke Australia adalah Korea Selatan, Singapura, Jepang, Malaysia dan China. Dan semua negara itu bergantung dari pasokan minyak mentah dari Timur Tengah.

Perang terbuka di Timur Tengah yang menghentikan pergerakan kapal tanker minyak akan sangat mempengaruhi persediaan BBM Australia.

Baca juga: Produksi Minyak Arab Saudi Dipastikan Kembali Normal di Akhir September

Marsekal Udara John Blackburn menuduh Pemerintah Australia telah bersikap sembrono.

"Pemerintah tidak memiliki pasokan sendiri di dalam negeri, tidak memberikan mandat minimum persediaan yang harus dimiliki oleh industri, seperti yang dilakukan banyak negara maju lainnya," katanya.

"Kita pada dasarnya tergantung kepada pasar. Dan yang harus kita ingat, semua perusahaan minyak adalah perusahaan asing."

Negara lain memiliki persediaan BBM lebih besar. Amerika Serikat memiliki cadangan minyak 700 juta barel. Jumlah itu diperkirakan akan cukup untuk persediaan selama enam bulan.

Baca juga: Menlu AS: Serangan Iran ke Kilang Minyak Saudi adalah Aksi Perang

Pemerintah Australia sedang berunding dengan Amerika Serikat untuk mendapat cadangan minyak tersebut bila keadaan menjadi sangat buruk.

Menurut aturan yang dikeluarkan Badan Energi Internasional (IEA) negara seperti Australia harus memiliki cadangan BBM untuk 90 hari.

Namun menurut kajian yang dilakukan oleh Departemen Energi Australia akhir tahun 2018, cadangan minyak total di Australia hanya bertahan sampai 53 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com