Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Hong Kong Peringatkan Bahaya yang Timbul jika Demo Terus Terjadi

Kompas.com - 13/08/2019, 13:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

HONG KONG, KOMPAS.com - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam memberikan peringatan jika demo yang sudah terjadi selama dua bulan terakhir tidak menemui solusi akhir.

Dalam konferensi pers, Lam menyatakan kekerasan tidak peduli seperti apa bentuknya, bakal menjerumuskan masyarakat ke situasi yang berbahaya dan mengerikan.

Baca juga: Anies Pastikan Tim Renang DKI yang Terjebak di Hong Kong dalam Kondisi Aman

"Situasi Hong Kong dalam sepekan terakhir telah membuat khawatir bahwa saat ini, kami sudah mencapai level yang dimaksud," ucap Lam dilansir AFP Selasa (13/8/2019).

Lam harus menghadapi hujan pertanyaan dari awak media setelah mendukung kebijakan penanganan polisi saat terlibat bentrok dalam demo akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan penegak hukum harus menghadapi situasi sulit dan terikat dengan pedoman yang ketat terkait penggunaan kekuatan menghadapi pendemo.

Dia sengaja melewati pertanyaan soal apakah dia punya kekuasaan untuk mengatasi krisis dengan mengabulkan salah satu tuntutan pengunjuk rasa: penarikan penuh UU Esktradisi.

Ya, berawal dari penolakan atas aturan yang kontroversial itu pada Juni lalu, Hong Kong saat ini menghadapi krisis terparah di era modern yang belum diketahui kapan akan berakhir.

Pemimpin berusia 62 tahun itu langsung merespons pertanyaan apakah dia terikat dengan China dengan menuturkan bahwa dia sudah menjawabnya sebelumnya.

"Sekali lagi saya meminta kepada semua orang untuk mengesampingkan perbedaan dan tenang. Saya meminta waktu untuk berpikir jernih. Apakah kalian hendak membawa Hong Kong ke jurang?" tanyanya.

Baca juga: Kemenlu Sebut WNI di Hong Kong dalam Kondisi Aman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com