Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Redam Kerusuhan, Polisi Hong Kong Menyamar Jadi Pendemo

Kompas.com - 13/08/2019, 08:19 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

HONG KONG, KOMPAS.com - Polisi Hong Kong mengakui, ada anggotanya yang menyamar sebagai pendemo anti-pemerintah demi meredam kerusuhan yang terjadi Minggu (11/8/2019).

Menurut juru bicara kepolisian, beberapa anggotanya menjadi "beberapa karakter", dan menyatakan mereka hanya menargetkan "perusuh yang sangat ekstrem".

Pernyataan itu keluar setelah muncul video yang memperlihatkan polisi Hong Kong berpakaian seperti pendemo melakukan penangkapan, dikutip BBC Senin (12/8/2019).

Baca juga: 5 Fakta Seputar Demo Hong Kong

Demonstrasi yang sudah berlangsung selama dua bulan itu belum menunjukkan tanda bakal berhenti sejak upaya menentang UU Ekstradisi yang kontroversial.

Dalam konferensi pers yang berlangsung Senin, Deputi Komisaris Polisi Tang Ping-keung membela penyamaran yang dilakukan jajarannya dalam menangkal unjuk rasa.

"Saya bisa katakan bahwa keberadaan polisi kami yang menyamar tidak bermaksud memprovokasi siapa pun. Kami tidak meminta mereka menciptakan keonaran," tegas Tang.

Dia melanjutkan, mereka sengaja mengerahkan anggota yang menyamar demi mengincar pengunjuk rasa yang kedapatan membawa ketapel atau bom molotov.

Sementara Asisten Komisaris Polisi Mak Chin-ho yang juga mendapat pertanyaan terkait kerusuhan Minggu membantah ada perempuan terluka karena ditembak proyektil.

Gambar perempuan yang mengalami pendarahan di mata kirinya kemudian berkembang luas di media sosial, dan menginspirasi pendemo dalam aksi selanjutnya.

Antara lain mereka mengenakan perban di mata sebagai respons ketika menduduki Bandara Internasional Hong Kong, dan menyebabkan kelumpuhan selama sehari.

Selain itu, terdapat grafiti bertuliskan "Mata Dibalas Mata" di sejumlah titik di bandara. Video yang beredar juga menunjukkan penanganan polisi pada Minggu.

Di antaranya momen ketika penegak hukum menyerbu stasiun kereta bawah tanah sebelum menembakkan gas air mata dan memukul peserta unjuk rasa menggunakan tongkat.

Mak juga membela anggotanya yang menggunakan bom merica. Dia beralasan mereka harus membuat keputusan cepat demi mencegah pengunjuk rasa melarikan diri.

Akibat aksi protes dengan menduduki bandara pada Senin, lebih dari 160 penerbangan dibatalkan, dengan para penumpang terpaksa bermalam tanpa makan dan minum.

Baca juga: Grafiti Mata Dibalas Mata Dilukis oleh Pendemo di Bandara Hong Kong

"Kami benar-benar ditinggalkan oleh staf bandara. Ada penumpang yang terpaksa tidur di lantai keras maupun ban berjalan," kata seorang penumpang anonim.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com