EL PASO, KOMPAS.com - Tersangka pelaku penembakan massal di Walmart El Paso Texas yang telah membunuh 22 orang mengaku bahwa dia menargetkan "orang Meksiko".
Hal tersebut terungkap dalam pernyataan pihak kepolisian El Paso yang menangani kasus ini, yang dirilis pada Jumat (9/8/2019).
Tersangka pelaku, yang diidentifikasi sebagai Patrick Crusius (21), telah ditahan pihak kepolisian usai menyerah kepada petugas yang merespons panggilan ke lokasi penembakan, Sabtu (3/8/2019) pekan lalu.
Pelaku mengakui perbuatannya melakukan penembakan saat keluar dari kendaraannya dan menyerah kepada polisi.
Baca juga: Pelaku Penembakan Massal Texas Menuju Walmart karena Lapar
"Saat tersangka keluar dari kendaraannya dan berhenti di persimpangan, dia berteriak dengan keras 'Saya penembaknya'," kata Detektif Adrian Garcia, dalam pernyataan tertulis pada Minggu (4/8/2019), sehari setelah penembakan.
Tersangka telah didakwa dengan tindak pembunuhan berencana dan ditahan tanpa jaminan.
Dalam pernyataan tertulis, Crusius telah melepaskan haknya untuk tetap diam setelah dia ditahan dan mengatakan kepada polisi bahwa dia memasuki Walmart dengan membawa senapan AK-47 dan beberapa magasin.
"Terdakwa menyatakan bahwa targetnya adalah orang Meksiko," lanjut pernyataan tertulis itu.
Baca juga: Dua Orang Meninggal di Rumah Sakit, Korban Tewas Penembakan Massal Texas Jadi 22 Orang
Crusius telah dituduh menembak dan membunuh hingga 22 orang dan melukai 20-an orang lainnya. Tuduhan tersebut dijatuhkan tak lama setelah sebuah manifesto online yang diduga menjelaskan motivasi penembakan terungkap.
Dilansir Reuters, pihak berwenang menyatakan bahwa tersangka Crusius telah berkendara selama 11 jam dari kota tempat tinggalnya di Allen, dekat Dallas, Texas, dengan tujuan melakukan penembakan massal di El Paso, yang mayoritas penduduknya merupakan keturunan Hispanik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.