Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik PM Singapura Terang-terangan Nyatakan Dukungan ke Oposisi

Kompas.com - 31/07/2019, 14:42 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber AFP


SINGAPURA, KOMPAS.com - Perang dingin antara Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dengan sang adik, Lee Hsien Yang, kembali menghiasi media setempat buntut komentar mengejutkan Hsien Yang pekan ini.

Melalui laman Facebooknya, Hsien Yang menyatakan secara terbuka dukungannya kepada partai oposisi baru bernama Partai Singapura Maju (PSP).

“Saya dengan sepenuh hati mendukung prinsip dan nilai-nilai Partai Kemajuan Singapura. Partai Aksi Rakyat (PAP) bukan lagi seperti PAP yang dibangun ayah saya. PAP telah kehilangan arah.” tulis Hsien Yang seperti dikutip kantor berita AFP.

Baca juga: Presiden dan PM Singapura Ucapkan Selamat ke Jokowi

Adapun PAP adalah partai berkuasa Singapura yang didirikan oleh Lee Kuan Yew yang juga Bapak Pendiri Singapura. PAP telah memerintah Singapura selama 60 tahun sejak 1959.

Sementara PSP adalah partai oposisi bentukan Tan Cheng Bock, mantan anggota parlemen senior dari PAP sebelum memutuskan untuk menantang partai yang membesarkannya.

Hsien Yang dan Cheng Bock telah terlihat berkali-kali bersama di publik sejak akhir tahun lalu, dan memicu spekulasi mereka berencana menggabungkan kekuatan menjelang pemilu mendatang

Bahkan pada awal tahun ini, dia memuji Cheng Bock sebagai sosok pemimpin yang layak memimpin Singapura serta selalu mendahulukan kepentingan rakyat.

Anak bungsu Lee Kuan Yew itu tidak menjelaskan apa dia berencana terjun di pemilu yang disebut digelar lebih awal pada akhir 2019 atau musim panas 2020. Pemilu selanjutnya digelar pada 15 April 2021.

Spekulasi yang beredar menyebut Hsien Yang kelihatannya memilih tetap akan berada di balik layar sebagai penyokong dana atau kingmaker koalisi oposisi.

Pengamat memperkirakan pemilu ini akan menjadi pemilu paling sengit dalam sejarah Singapura karena “pembelotan” Hsien Yang dan Cheng Bock.

Baca juga: Usulan UU Berita Palsu Banjir Kritik, Begini Pembelaan PM Singapura

Konflik yang Dipicu dari Rumah Warisan

Perselisihan antara kedua abang beradik yang menggemparkan Singapura itu telah berlarut-larut selama lebih dari dua tahun.

Benih konflik dimulai dari sengketa keluarga mengenai rumah warisan Lee senior yang berlokasi di 38 Oxley Road.

Hsien Yang dengan kakak perempuannya Lee Wei Ling mengatakan, Lee Kuan Yew telah berpesan agar rumah itu dihancurkan setelah dia wafat agar tak dijadikan sarana pengkultusan terhadap dirinya.

Baca juga: PM Singapura Jenguk Ani Yudhoyono

 

Keduanya mengaku PM Lee menentang pesan itu dengan berbohong di parlemen bahwa ayah mereka telah terbuka untuk mempertimbangkan kembali rencana merobohkan rumah itu.

Mereka menyatakan telah kehilangan kepercayaan serta menuding sang kakak telah menyalahgunakan kekuasaan dan pengaruhnya di pemerintahan demi agenda pribadinya.

Misalnya ingin mempertahankan rumah tersebut demi kepentingan politiknya, termasuk mengorbitkan putranya untuk menjadi calon pemimpin masa depan Singapura.

PM Lee menolak keras tudingan penyalahgunaan kekuasaan dan nepotisme tersebut.

PM 67 tahun itu berkata takkan menuntut kedua adiknya itu. Dia dan mendiang ayahnya dikenal selalu memerkarakan para pengkritik maupun lawan politik dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Cheng Bock yang sesungguhnya telah pensiun dari dunia politik sebelum memutuskan comeback juga mengkritik parlemen telah disalahgunakan oleh PM Lee untuk membahas mengenai urusan keluarga.

Sejak melancarkan kritik terbuka itu, Hsien Yang secara implisit mulai menunjukan dukungannya terhadap oposisi.

Pebisnis berusia 62 tahun ini terlihat menghadiri acara penggalangan dana gerakan oposisi awal bulan ini, kemunculan yang mengegerkan publik.

Baca juga: Bertemu PM Singapura, Prabowo Sampaikan Alasan Maju di Pilpres 2019

Para tokoh oposisi yang ditemuinya ini tidak lain dan tidak bukan adalah pengkritik keras rezim ayahnya yang dinilai otoriter karena memberangus demokrasi dan kebebasan sipil.

Oposisi Singapura disebut terkenal lemah, terpecah belah, dan tidak terkoordinasi. Saat ini, hanya ada enam anggota oposisi mewakili Partai Pekerja.

Sisanya 83 anggota parlemen berasal dari PAP yang perolehan suaranya sejak kemerdekaan Singapura tidak pernah jatuh di bawah 60%.

Bukan hanya Hsien Yang yang bersengketa. Putranya, Li Shengwu, seorang akademisi di Universitas Harvard saat ini sedang berurusan dengan penegak hukum Singapura.

Sebabnya, dia dituduh telah melakukan serangan dan penghinaan tidak mendasar terhadap peradilan Singapura melalui unggahannya di Facebook mengenai konflik keluarganya. Shengwu telah menyatakan dia tidak akan kembali ke Singapura.

Baca juga: Gempa Lombok: Surati Jokowi, PM Singapura Sampaikan Belasungkawa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com