KOMPAS.com - "Space race" atau perlombaan dalam penjelajahan antarika merupakan persaingan antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet yang paling menarik untuk diikuti.
Ketika Uni Soviet berhasil mengirimkan Yuri Gagarin ke luar angkasa, Amerika Serikat meradang. Mereka ingin secepat mungkin membalasnya dengan melakukan misi baru.
Akhirnya muncul gagasan untuk mendaratkan manusia ke bulan. Langkah ini terbilang ambisius. Apabila berhasil, maka Amerika Serikat akan satu langkah di depan Uni Soviet.
Untuk merealisasikan itu, akhirnya Presiden AS John F Kennedy atau JFK semakin bersemangat melobi Kongres AS. Narasi bahwa AS sebagai negara pembela kebebasan dalam melawan ideologi komunis Uni Soviet pun disuarakan.
"Daratkan pria di Bulan! Kita membela kebebasan!"
Pesan itu terucap dari mulut John F Kennedy di hadapan anggota Konggres pada 25 Mei 1961. Kennedy ingin, rencana ini segera terealisasi dengan baik.
Dilansir dari History, JFK juga mengaitkan perlunya program luar angkasa dalam pertempuran politik dan ekonomi antara demokrasi bebas ala AS melawan komunisme.
Dia mendesak Kongres AS untuk memobilisasi sumber daya keuangan untuk mempercepat laju kemajuan program luar angkasa.
Secara khusus, Kennedy meminta rakyat AS untuk mengeluarkan dana tambahan untuk memenuhi tantangan Rusia dalam misi luar angkasa. Rencana mendaratkan manusia di Bulan merupakan prioritas bagi kepentingan nasional AS.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tiga Astronot AS Mendarat di Bulan
Tak hanya meminta kepada Kongres AS saja, ternyata rencana ini juga telah dibicarakan JDK dalam sidang PBB. Secara tak langsung, Kennedy menginginkan Amerika Serikat bisa mewujudkan cita-citanya untuk proyek pendaratan manusia di Bulan.
Selama ia gencar mengkampanyekan visinya yang ambisius, ia terbunuh ketika berada dalam iring-iringan mobil kepresidenan di Dallas, AS pada 22 November 1963.
Presiden Kennedy terkena tembakan dua kali pada bagian leher dan kepala. JFK kemudian dinyatakan meninggal setelah sempat dilarikan ke Rumah Sakit Parkland di Dallas.
Misi yang telah diperjuangkan pada masa Kennedy ternyata tak bisa menjadi kenyataan. Bahkan pada masa kepemimpinan Lyndon B Johnson, misi ini juga belum berhasil.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Presiden AS John F Kennedy pada 55 Tahun Lalu..
Ketiga astronot tersebut adalah Neil Armstrong seorang pegawai sipil NASA, Letnan Kolonel (AU) Michael Collins, dan Kolonel (AU) Edwin "Buzz" Aldrin.
Dalam penerbangan tersebut, Armstrong menjadi komandan penerbangan, sementara Collins menjadi pilot pesawat luar angkasa. Buzz Aldrin bertugas sebagai pilot lunar modul yang akan digunakan ketika mendarat di bulan.
Tepat setelah Armstrong memasang bendera Amerika Serikat di bulan, Presiden Nixon menghubungi Armstrong melalui telepon untuk memberi selamat kepadanya atas nama semua orang AS.
Pada 24 Juli 1969, ketiganya tiba di bumi dengan mencebur bersama Apollo 11 di Lautan Pasifik, kira-kira 1.400 km sebelah barat daya Hawai.
Proyek dari Kennedy akhirnya bisa terealisasikan enam tahun setelah kematiannya.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Neil Armstrong, Manusia Pertama yang Pijakkan Kaki di Bulan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.