KOMPAS.com - Momentum bersejarah di dunia antariksa tercatat pada 20 Juli 1969. Tiga orang astonot asal Amerika Serikat berhasil menginjakkan kakinya ke bulan.
Proyek ini berawal dari keinginan Presiden AS John F Kennedy yang ingin mendaratkan manusia di bulan dan mengembalikannya ke bumi dengan selamat.
Harian Kompas, 11 Januari 1969, memberitakan, badan antariksa AS, National Aeronautics and Space Administration (NASA) telah menugaskan tiga astronot yang akan didaratkan di bulan.
Ketiga astronot tersebut adalah Neil Armstrong seorang pegawai sipil NASA, Letnan Kolonel (AU) Michael Collins, dan Kolonel (AU) E. Aldrin.
Dalam penerbangan tersebut, Armstrong menjadi komandan penerbangan, sementara Collins menjadi pilot pesawat luar angkasa, dan Aldrin bertugas sebagai pilot lunar modul yang akan digunakan ketika mendarat di bulan.
Pada 16 Juli 1969, rencana tersebut terwujud dan berjalan lancar. Apollo 11 meluncur ke angkasa dari Cape Kennedy, Amerika Serikat.
Dikutip dari Harian Kompas, 21 Juli 1969, jadwal pendaratan 3 awak pesawat di bulan sudah direncanakan dengan pasti. Apollo 11 telah sampai di bulan pada 20 Juli 1969.
Pejabat NASA mengumumkan bahwa pesawat mendarat di Mare Transquilitatis (Laut Teduh) pukul 18.22 GMT (01.22 WIB).
Selama 9 jam 50 menit, Armstrong dan Aldrin tetap berada di LEM (Lunar Excursion Module) atau lander pendarat pesawat ruang angkasa.
Kemudian, mereka mengecek seluruh peralatan dan memempersiapkan pesawat induk.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.