Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Makan Sambil Duduk di Kursi, Pria Ini Dibunuh

Kompas.com - 21/05/2019, 13:44 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

Jitendra, ujar beberapa orang, meninggalkan pesta pernikahan itu sambil menangis. Namun, di tengah jalan disergap dan diserang lagi dengan lebih brutal.

Ibu Jitendra, Geeta Devi menemukan putranya terkapar tak berdaya di luar rumahnya keesokan harinya.

"Dia mungkin tergeletak di sana sepanjang malam. Di tubuhnya ada memar dan luka. Dia mencoba bicara tetapi tidak bisa," ujar Geeta.

Geeta tak tahu siapa yang meninggalkan anaknya tergeletak begitu saja di luar rumah. Satu hal yang pasti, Jitendra meninggal dunia sembilan hari kemudian.

Kematian Jitendra menjadi tragedi ganda bagi Geeta yang ditinggal mati suaminya lima tahun lalu.

Sejak suaminya meninggal, Jitendra yang berprofesi sebagai tukang kayu menjadi tulang punggung keluarga dan harus berhenti sekolah untuk bekerja.

Baca juga: Kasta, Kepercayaan, dan Konflik di Balik Perpolitikan India

Keluarga dan teman-temannya, menggambarkan Jitendra sebagai sosok pendiam yang tak banyak bicara.

Keluarga Jitendra menuntut keadilan, tetapi tak banyak mendapat dukungan dari komunitasnya sendiri.

"Ada ketakutan. Keluarga ini tingga di kawasan terpencil. Mereka tak punya tanah dan rapuh secara ekonomi," kata aktivis Dalit, Jabar Singh Verma.

"Di desa-desa sekitar, komunitas Dalit kalah jumlah dibanding warga dari kasta yang lebih tinggi," tambah Jabar.

Dari 50 keluarga yang tinggal di desa Kot, hanya 12 atau 13 keluarga yang merupakan anggota komunitas Dalit.

Polisi sejauh ini sudah menangkap tujuh orang terkait dengan kematian Jitendra. Namun, semuanya membantah terlibat pembunuhan itu.

"Ini konspirasi terhadap keluarga kami. Mengapa ayah saya harus menggunakan cercaan kasta dalam pernikahan Dalit?" ujar seorang perempuan yang ayah, kakak, dan pamannya ikut ditangkap polisi.

"Dia (Jitendra) pasti malu karena dipukuli dan menelan puluhan pil yang berujung kematiannya," ujar seorang pria dari kasta lebih tinggi.

Namun, warga Dalit di desa itu, yang marah akibat kematian Jitendra, membantah tuduhan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com