Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabi Korban Penembakan Kisahkan Tragedi di Sinagoge

Kompas.com - 29/04/2019, 07:38 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

POWAY, KOMPAS.com - Rabi Yisroel Goldstein menjadi salah satu korban luka dalam insiden penembakan di sebuah sinagoge di California, AS, Sabtu (27/4/2019).

Rabi Goldstein kehilangan kedua jari telunjuknya akibat terkena tembakan yang dilepaskan pelaku menggunakan senapan serbu AR-15.

Dia mengaku tidak menyangka akan terjadinya serangan di Sinagoge Chabad di Kota Poway, saat dirinya akan memimpin ibadah hari itu.

Rabi Goldstein menceritakan bagaimana dia sempat saling berhadapan dengan pelaku penembakan, yang diketahui baru berusia 19 tahun dan telah ditangkap aparat.

Dia mengisahkan, sesaat sebelum insiden, dirinya sedang berjalan menuju ruang perjamuan dan mendengar suara keras.

"Awalnya saya mengira ada meja yang terbalik atau salah seorang jemaah yang terjatuh. Saya benar-benar tidak tahu apa yang terjadi," ujarnya, dikutip The New York Times.

Baca juga: Penembakan Rumah Ibadah Yahudi di AS, 1 Orang Tewas

"Tapi saat membalikkan badan, saya baru menyadari apa yang terjadi."

"Saya bertatap muka dengan teroris pembunuh itu, yang memegang senjata dan melihat langsung ke arah saya," kata Rabi Goldstein.

"Dia tidak berkata apa-apa dan saat melihat saya, dia langsung melepaskan tembakan ke arah saya. Saat itulah saya mengangkat kedua tangan saya ke atas," lanjutnya.

Akibat tembakan itu, kedua jari telunjuknya putus.

Saat pelaku hendak kembali menembak rabi, salah seorang perempuan jemaah, Lori Gilbert Kaye, mencoba menghalangi dan berdiri di antara pelaku dan rabi.

Perempuan berusia 60 tahun itu pun tertembak dan tewas. Lori merupakan kawan lama Rabi Goldstein yang dikatakannya ikut membantu selama pembangunan sinagoge itu.

"Lori menghalangi peluru yang ditembakkan pelaku demi kami semua," kata dia.

Setelahnya, Rabi Goldstein membalikkan badan dan berusaha menyelamatkan anak-anak keluar dari ruang perjamuan.

Dia tidak memperhatikan pelaku dan hanya berusaha menyelamatkan orang-orang.

Pelaku yang diidentifikasi bernama John Earnest (19) selanjutnya menyerahkan diri saat petugas keamanan dan polisi tiba di lokasi.

Pihak berwenang menyebut aksi penembakan sebagai kejahatan rasial dan pelaku telah didakwa dengan satu tuduhan pembunuhan tingkat satu dan tiga percobaan pembunuhan.

Baca juga: Pelaku Penembakan Sinagoge AS Puji Teroris Penembak Masjid Selandia Baru

"Hati saya hancur atas tindakan pembunuhan tak berperasaan ini," kata Rabi Goldstein, setelah dirinya diizinkan keluar dari rumah sakit.

"Setiap orang harus bisa menjadi pahlawan dan harus bangkit berdiri dan melakukan sesuatu dalam menghadapi aksi teror."

"Saya yakinkan kepada Anda semua jika kami tidak akan terintimidasi atau takut oleh tindakan teror. Teror tidak akan pernah menang," ujarnya.

Satu korban tewas dan tiga orang terluka, termasuk Rabi Goldstein, seorang pria berusia 34 tahun, dan seorang gadis kecil yang terluka akibat serpihan benda tajam.

Penembakan itu berlangsung enam bulan setelah insiden penyerangan di Sinagoge Tree of Life Pittsburgh di mana 11 orang dilaporkan tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com