Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/04/2019, 18:39 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber UPI

WASHINGTON, KOMPAS.com - Lockheed Martin, perusahaan produsen pesawat tempur dan peralatan pertahanan yang berpusat di AS, telah menandatangani kontrak penjualan jet tempur F-35 dengan Australia dan Norwegia.

Kontrak bernilai total 151 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,1 triliun itu adalah untuk penjualan 15 jet tempur F-35 ke Australia dan enam unit F-35 ke Norwegia.

Kesepakatan penjualan 21 unit jet tempur F-35 ini datang setelah Departemen Pertahanan AS memutuskan untuk menangguhkan pengiriman F-35 ke Turki.

Dilansir United Press International, kesepakatan yang diumumkan Departemen Pertahanan, pada Senin (1/4/2019) tersebut merupakan pembaruan dari kontrak sebelumnya.

Dalam kontrak terbaru, Australia akan membayar 108,2 juta dollar AS (sekitar Rp 1,5 triliun) untuk 15 unit jet tempur F-35 dan dengan Norwegia sebesar 43,1 juta dollar AS (sekitar Rp 610 miliar) untuk enam unit F-35.

Baca juga: Coret Turki dari Proyek F-35, Pentagon Yakin Ankara Beralih Beli Sistem Patriot AS

Australia telah menerima kiriman pertama F-35 pada Desember, sementara Norwegia sudah menerimanya pada November 2017.

Kedua negara itu menjadi dua di antara enam negara NATO yang telah menerima pesawat F-35, selain AS, Inggris, Italia, dan Belanda.

Dua negara, yakni Kanada dan Denmark, yang juga merupakan negara rekanan dalam proyek pengembangan jet tempur mutakhir itu, telah berada dalam daftar penerima di masa mendatang.

Selain itu, Israel, Jepang, dan Korea Selatan, disebut juga telah menandatangani kontrak perjanjian melalui penjualan militer asing.

Jepang telah memiliki armada 42 jet tempur F-35 dan sedang mempertimbangkan untuk membeli 100 unit lainnya.

Turki, sebelumnya termasuk dalam negara rekanan yang memproduksi bagian kerangka, perangkat pendaratan dan tampilan kokpit untuk F-35.

Selain kesepakatan pembelian senilai 90 juta dollar AS (sekitar Rp 1,2 triliun) yang diharapkan tiba pada bulan November.

Namun kesepakatan kerja sama dan pengiriman itu ditangguhkan oleh Pentagon pada Senin (1/4/2019), setelah Ankara tidak mau membatalkan perjanjian pembelian sistem pertahanan S-400 dari Rusia.

Baca juga: Turki Beli S-400 dari Rusia, AS Tunda Pengiriman dan Kerja Sama Terkait F-35

"AS telah memperingatkan Turki tentang konsekuensi negatif dari pengadaan S-400. Kami telah jelas menyebutkan bahwa sistem pertahanan itu tidak kompatibel dengan F-35 dan akan membuat partisipasi Turki dalam program pengembangan F-35 berisiko," kata juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Mike Andrews.

Meski demikian, Andrews mengatakan bahwa AS akan tetap melanjutkan dialog dengan Turki terkait masalah tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber UPI
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com