Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Masjid Terbesar Selandia Baru Tuduh Intelijen Israel Dalang Penembakan di Christchurch

Kompas.com - 29/03/2019, 07:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

AUCKLAND, KOMPAS.com - Seorang ketua masjid terbesar di Selandia Baru dikecam setelah menyebut Israel sebagai dalang aksi teror penembakan di masjid Christchurch dua pekan lalu.

Ketua Masjid E Umar di Mot Roskill Auckland Ahmed Bhamji awalnya menghadiri pergerakan yang diinisiasi Love New Zealand Hate Racism Sabtu pekan lalu (23/3/2019).

Baca juga: Korban Termuda Aksi Teror di Masjid Selandia Baru Pulang dari Rumah Sakit

Diwartakan Daily Mail Kamis (28/3/2019), Bhamji mengatakan dia menduga intelijen Israel Mossad sebagai biang keladi penembakan di Masjid Al Noor dan Linwood.

Dia juga menuturkan si teroris menerima dana dari "bisnis Israel" sebelum menyerang dan menewaskan total 50 jemaah yang tengah menunaikan Shalat Jumat (15/3/2019).

"Saya berdiri di sini dan saya punya kecurigaan kuat ada kelompok di balik aksi teror ini. Saya takut berkata Mossad berada di belakang," ujar Bhamji.

Terdapat keheningan dalam video yang beredar di media sosial itu. Kemudian salah satu peserta aksi damai berseru "Itu benar. Israel di belakang semua ini."

Kedutaan Besar Israel di Wellington langsung bereaksi dan mengeluhkan rakyat mereka yang ada di Selandia Baru juga berduka atas tragedi itu.

Namun, lanjut kedubes, Bhamji membuat tuduhan absurd dan tidak jelas hanya berdasarkan prasangka anti-Semit yang sangat mereka sesalkan.

"Kami yakin, tuduhan ini bakal ditolak oleh para pimpinan komunitas Muslim serta seluruh rakyat Selandia Baru," ujar Kedubes Israel.

Komisi Hak Asasi Manusia juga menanggapi dengan menuturkan rasisme, ujaran kebencian, hingga pandangan anti-Semit tak mendapat tempat di Negeri "Kiwi".

Ketika dikonfrontasi oleh media lokal Newshub, Bhamji masih teguh pada keputusannya. Bahkan, dia meminta penyelidikan untuk mengungkap pendanaan si teroris digelar.

"Mossad sudah merencanakannya. Mengapa saat saya menyebut Mossad, Yahudi kecewa? Jawab saya," ujar Bhamji tanya menyertakan bukti lebih lanjut.

Ketika melakukan aksinya, si teroris menggunakan senapan serbu hingga shotgun yang diisi dengan nama-nama tentara Abad Pertengahan yang bertempur dengan Kekaisaran Ottoman.

Namun, tidak ada yang berhubungan dengan Mossad maupun Israel dalam serangan yang dilakukan teroris asal Grafton, Australia, tersebut.

Baca juga: Dinas Intelijen Selandia Baru Boleh Lakukan Kegiatan yang Mengganggu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com