Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/03/2019, 08:02 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

 

CHRISTCHURCH, KOMPAS.com - Korban termuda aksi teror penembakan di masjid Christchurch, Selandia Baru, dilaporkan telah keluar dari rumah sakit.

Averroes diselamatkan sang ayah yang merupakan Warna Negara Indonesia (WNI) Zulfirman Syah ketika penembakan terjadi saat Shalat Jumat 15 Maret lalu.

Baca juga: Dinas Intelijen Selandia Baru Boleh Lakukan Kegiatan yang Mengganggu

Teroris asal Grafton, Australia, menyerang Masjid Al Noor dan Linwood. Menewaskan 50 jemaah yang sedang menunaikan shalat, dan melukai 48 lainnya.

Zulfirman melindungi bocah berusia dua tahun itu dengan tubuhnya ketika teroris menyerang Linwood dan menewaskan tujuh jemaah di sana.

Istri Zulfirman Alta Sacra dalam unggahannya di Facebook menuturkan suaminya menderita luka tembakan di sejumlah bagian tubuh kala melindungi putranya.

Setelah mendapat operasi rekonstruktif secara intensif, kondisi alumnus Jurusan Seni Murni Institut Seni Indonesia (ISI) Yigyakarta itu mulai membaik.

Dia pun bakal segera diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Adapun Averroes menderita luka tembak di bagian kaki serta punggung, diwartakan NZ Herald Rabu (27/3/2019).

Averroes dikabarkan sudah keluar dari rumah sakit enam hari pasca-penembakan, dengan pihak keluarga meminta agar privasi mereka dihormati.

"Ini menjadi masa sulit baik bagi keluarga kami maupun para korban yang lain," ujar Sacra du Facebook seraya berterima kasih atas dukungan yang diterima dari seluruh dunia.

Pekan lalu, keluarga itu sudah menemui Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dengan Sacra mengungkapkan, Ardern memberikan simpati.

"Dia adalah sosok penyayang dengan keinginan mencegah adanya orang-orang tak bertanggung jawab berusaha menyebabkan kekacauan di negeri ini," ujar Sacra.

"Sekali lagi, kami berterima kasih atas dukungan yang terus mengalir dan setiap uluran tangan yang kami terima di momen sulit ini," tuturnya.

Selepas insiden tersebut, Ardern langsung mengumumkan pemerintahannya bakal mengeluarkan hukum pembatasan senapan serbu gaya militer maupun semi-otomatis.

Baca juga: Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru: Jangan Sedih, Aku Baik-baik Saja...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com