KOMPAS.com - Coca-Cola lahir berkat eksperimen apoteker Amerika Serikat, John Pemberton. Minuman bersoda ini bermula dari Pemberton's French Wine Coca, yaitu minuman untuk mengatasi sakit kepala, kecanduan morfin, membantu mental, dan obat penguat saraf.
Larangan alkohol pada 1886 menyebabkan Pemberton's French Wine Coca dikembangkan lagi dengan penambahan asam sitrat.
Produk awal Coca-Cola serupa sirup yang dicampur air mineral. Hingga akhirnya, air digantikan dengan soda sehingga menghasilkan minuman khasnya, Coca-Cola.
Pada 1894, seorang pengusaha dan pemilik toko permen asal Mississippi, AS, membuat langkah fenomenal. Pria bernama Joseph A Biedenharn memasukkan Coca-Cola dalam botol kaca yang dikenal dengan Hutchinson.
Botol Hutchinson menjadi wadah kaca pertama yang digunakan untuk penjualan minuman Coca-Cola di Mississippi, walaupun belum mendapat persetujuan resmi dari pihak Coca-Cola ketika itu.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah, Kali Pertama Coca-Cola Dijual dalam Botol
Botol ini berbentuk bening dengan tutup karet. Untuk menutup dan membuka, terdapat kawat yang tersambung dalam karet tersebut.
Botol ini sebenarnya merupakan buah karya Charles G Hutchinson yang berhasil menemukannya pada 1879. Sebab, saat itu botol Hutchinson dipercaya sebagai botol yang ampuh untuk menyimpan minuman soda.
Biedenharn akhirnya mengadopsi botol ini untuk penjualan Coca-Cola.
Toko permen miliknya menjadi awal dari penjualan Coca-Cola dalam botol kaca. Botol pertama yang dijual itu menggunakan tulisan "Biedenhern Candy Co, Vickburg, Miss" yang menunjukan identitas dari toko permen milik Biedenhern.
Baca juga: Mantan Teknisi Coca-Cola Dituduh Curi Rahasia Dagang untuk Perusahaan China
Namun, kendala muncul karena penutup dari karet mengakibatkan rasa soda yang ada di dalamya cepat hilang.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan