Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah, Kali Pertama Coca-Cola Dijual dalam Botol

Kompas.com - 12/03/2019, 11:23 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Coca-Cola merupakan salah satu minuman terpopuler di dunia. Padahal, Coca-Cola awalnya adalah sebuah eksperimen seorang apoteker asal Amerika Serikat bernama John Stith Pemberton.

Sampai saat ini, beberapa negara sudah mendapatkan lisensi khusus dari perusahaan induknya untuk bisa membuat dan menjual bebas Coca-Cola. Minuman itu tersedia dalam kemasan kaleng dan botol kaca.

Hari ini 125 tahun yang lalu, tepatnya pada 12 Maret 1894, Coca-Cola untuk kali pertama dijual dalam kemasan botol. Kemasan botol ini muncul sekitar delapan tahun sejak Coca-Cola berdiri.

Dilansir dari coca-colacompany.com, ide awal dari penjualan dilakukan oleh pemilik toko permen bernama Joseph A Biedenharn. Dia mulai menjual minuman ini pada toko miliknya di Vicksburg, Mississippi, AS.

Minuman bersoda ini oleh Biedenharn dimasukkan botol kaca yang disebut Hutchinson. Uniknya botol-botol itu bertuliskan "Biedenharn Candy Company, Vicksburg, Miss".

Baca juga: Membedah Mitos Sinterklas Populer karena Coca-Cola, Ini Penjelasannya

Tak direspons

Botol pertama Biedenharn untuk Coca-ColaOnthisday Botol pertama Biedenharn untuk Coca-Cola

Pada awalnya, Biedenharn memasukkan isi Coca-Cola ke dalam botol dengan tutup dari karet. Karet ini dimasukkan ke dalam leher botol dan dilengkapi dengan kawat.

Cara membukanya cukup mudah dengan menarik kawat ke atas. Namun tutup karet mengubah rasa minuman setelah satu minggu disimpan. Penggunaan botol dengan karet ini dinilai terlalu singkat karena cepat mengubah rasa aslinya.

Karena Coca-Cola mempunyai merek dagang yang sah, Biedensen melaporkan penggunaan botol kepada Griggss Candler, pemilik Coca-Cola ketika itu.

Dilansir dari ecnmag.com, walau langkahnya terbilang unik, namun Candler tak menindaklanjuti saran dari Biedenharn. Padahal, beberapa minuman bersoda di Mississippi sudah menggunakan media botol sebagai kemasan yang dinilai lebih ringkas.

Restu Coca-Cola

Museum Coca-Cola BiedenhardRoadtrippers Museum Coca-Cola Biedenhard
Setelah perjalanan panjang dan negosisasi, akhirnya Coca-Cola mau menerima ide Biedenharn terkait penjualan dalam botol. Kedua pihak lalu mengadakan perjanjian terkait pembotolan.

Dua pengacara muda dari Chattanooga, Tennessee, percaya mereka bisa membangun bisnis untuk pembotolan Coca-Cola. Dalam pertemuan perjanjian, Biedenharn mendapatkan hak untuk membuat botol untuk mendukung pendistribusian Coca-Cola.

Pada awal 1900-an, Biedenharm memutuskan untuk menggunakan botol lurus agar tak menodai rasa minuman. Warna kaca bervariasi antara bening, aqua, biru, hijau, dan kuning.

Tak hanya Biedenharn saja, Coca-Cola juga memberikan beberapa perusahaan lokal lain dalam hak pembotolan ini. Upaya ini mendorong kemajuan besar dalam teknologi pembotolan, yang meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: John Pemberton, Penemu Minuman Coca-Cola

Pada 1909, hampir 400 pabrik pembotolan Coca-Cola beroperasi, kebanyakan dari mereka adalah bisnis milik keluarga. Beberapa terbuka hanya selama musim panas ketika permintaan tinggi.

Memasuki 1920-an, lebih dari 1.000 pembotolan Coca-Cola beroperasi di AS. Akhirnya pada 1930-an, perusahaan memulai dorongan besar untuk membangun operasi pembotolan di luar AS. Pabrik dibuka di Perancis, Guatemala, Honduras, Meksiko, Belgia, Italia, Peru, Spanyol, Australia, dan Afrika Selatan.

Pada saat Perang Dunia II dimulai, Coca-Cola sedang dikemas dalam botol di 44 negara dan berkembang menjadi 64 pabrik pembotolan setelah Perang Dunia II usai.

Joseph Biedenharn tidak hanya merevolusi industri soda tetapi juga membantu meluncurkan Coca-Cola di seluruh dunia yang masih ada sampai sekarang.

Kini, berbagai kisahnya tergambar jelas di Museum Coca-Cola Biedenharn di Vicksburg. Museum ini menampilkan banyak iklan Coca-Cola yang menarik, peralatan yang digunakan untuk membotolkan minuman hingga cerita Coca-Cola.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com