Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Coca-Cola, Pepsi Juga Lirik Pasar Minuman dengan Senyawa Ganja

Kompas.com - 03/10/2018, 11:19 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNBC,AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Perusahaan minuman Pepsi sedang mengamati secara dekat perkembangan industri ganja untuk menjelajahi pasar baru.

Direktur keuangan raksasa soda dan makanan ringan itu, Hugh Johnston, mengungkapkan ketertarikan perusahaan terhadap minuman mengandung ganja dalam wawancara dengan CNBC.

"Kami akan mengamatinya dengan secara kritis," ucapnya, seperti diwartakan AFP.

Baca juga: Coca-Cola Tertarik Kembangkan Minuman Kesehatan Pakai Senyawa Ganja

"Tapi saya tidak siap untuk membagikan rencana apa pun yang kami miliki dalam hal tersebut saat ini," imbuhnya.

Dia mengatakan, ganja masih ilegal dalam undang-undang federal di Amerika Serikat, meski beberapa negara bagian telah melegalkannya.

Namun, manajemen perusahaan akan melakukan apa pun untuk mencapai peningkatan.

Pernyataan tersebut dilontarkan setelah pada dua pekan lalu pesaingnya, Coca-cola, mengaku sedang mempelajari pasar produk minuman kesehatan mengandung senyawa ganja cannabidiol (CBD).

CBD merupakan komponen non-psikoaktif pada ganja yang sudah dijual dalam berbagai jenis produk.

Perusahaan bir AS Molson Coors sedang bekerja sama dengan perusahaan Kanada yang memproduksi minuman alkohol mengandung ganja.

Sementara, perusahaan impor bir terbesar, Constellation Brands, mengumumkan investasi senilai 4 miliar dollar AS atau Rp 60,2 triliun pada perusahaan ganja untuk medis Kanada, Canopy Growth.

Baca juga: Penggunaan Ganja untuk Rekreasi Resmi Legal di Kanada

Minuman dengan kandungan ganja dinilai sebagai wilayah pertumbuhan potensial bagi perusahaan soda dan alkohol yang kesulitan meningkatkan penjualan.

Sebagai informasi, Kanada melegalkan penggunaan ganja untuk penggunaan rekreasi pada 17 Oktober lalu.

Langkah itu telah dilihat sebagai potensi awal untuk legalisasi lebih lanjut di AS, meski ganja untuk tujuan rekreasi sudah diizinkan di beberapa negara bagian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com