BRASILIA, KOMPAS.com - Krisis yang melanda Venezuela semakin memanas apalagi ketika Amerika Serikat berusaha memberikan solusi untuk mengatasinya.
Menanggapi hal itu, Wakil Presiden Brasil Hamilton Mourao mengatakan tidak akan mengizinkan camput tangan militer terhadap Venezuela dari wilayah negaranya.
"Tidak ada yang mempertaruhkan pada solusi militer," katanya, Senin (25/2/2019) seperti diwartakan VOA News, mengutip Reuters.
Baca juga: Bentrok Demonstran dengan Tentara di Venezuela, AS Akan Ambil Tindakan
Pensiunan jenderal yang menghadiri pertemuan Lima Group atau Kelompok Lima menyebutkan, kelompok tersebut tidak akan mendukung invasi AS terhadap Venezuela.
Seperti diketahui, Kelompok Lima merupakan satu blok negara Amerika Latin dan Kanada yang didedikasikan untuk penyelesaian damai mengatasi krisis Venezuela.
Kelompok Lima akan terus meningkatkan tekanan diplomatik, politik, dan ekonomi pada rezim pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.
Di sisi lain, Brasil termasuk negara yang mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai pemimpin sah sementara di Venezuela.
Sementara itu, Wakil Presiden AS Mike Pence dan Guaido menyetujui sebuah strategi untuk menekan Maduro.
"Kami berharap transisi damai untuk demokrasi, tapi Presiden Trump membuatnya jelas, yaitu semua opsi tersedia," ucap Pence dalam pertemuan sekutu kawasan di Kolombia.
Today, Vice President Mike Pence traveled to Bogota, Colombia, reaffirming President Trump’s support for the people of Venezuela in their struggle for freedom.
“We will go with you,” @VP said. “You go with God. Vayan con Dios.”
1600 Daily: https://t.co/A68ueVC88u pic.twitter.com/e9hB4s9LLZ
— The White House (@WhiteHouse) 26 Februari 2019
Diwartakan kantor berita AFP, pertemuannya dengan Guaido digelar setelah empat orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam bentrok dengan pasukan keamanan Venezuela di perbatasan Kolombia dan Brasil.
Pendukung Guaido berusaha untuk membawa masuk bantuan asing ke Venezuela dari perbatasan pada pekan lalu.
Baca juga: Pemimpin Oposisi Nekat Berangkat, Venezuela Tutup Perbatasan Kolombia
Sebelumnya, Guaido menyatakan sebanyak 300.000 warga Venezuela akan menghadapi kematian jika bantuan asing tidak disalurkan.
Dia bahkan menuduh pemerintahan Maduro membiarkan negara menjadi tempat perlindungan bagi teroris.
"Kenyataaannya di Venezuela adalah kami memiliki rezim yang melawan rakyat," ucapnya.
"Hari ini, kita perlu menemukan jalan untuk memecahkan krisis," imbuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.