Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok Demonstran dengan Tentara di Venezuela, AS Akan Ambil Tindakan

Kompas.com - 24/02/2019, 10:45 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

CUCUTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan, Amerika akan mengambil tindakan atas kekerasan yang dilakukan pasukan keamanan terhadap para demonstran di Venezuela.

Dua orang dikabarkan tewas dan lebih dari 300 lainnya terluka dalam bentrokan antara orang-orang yang berupaya membawa bantuan kemanusiaan ke Venezuela dari negara tetangga dengan pasukan militer yang setia kepada Presiden Nicolas Maduro.

Bentrokan itu terjadi di Negara Bagian Bolivar di tenggara Venezuela, pada Jumat (22/2/2019), satu hari setelah Maduro memerintahkan kepada militer untuk menutup perbatasan itu.

"AS akan mengambil tindakan terhadap mereka yang menentang pemulihan demokrasi secara damai di Venezuela," tulis Pompeo dalam akun Twitter-nya, Sabtu (23/2/2019).

Baca juga: Ketakutan Oposisi Venezuela Jadi Alasan Mereka Berjuang Salurkan Bantuan

"Sekarang adalah saatnya untuk bertindak dalam mendukung kebutuhan rakyat Venezuela yang putus asa," lanjutnya.

"Kami berpihak pada solidaritas bersama mereka yang melanjutkan perjuangan mereka untuk kebebasan. #EstamosUnidosVE."

Sebelumnya diberitakan, pemerintah Venezuela telah mengumumkan penutupan total untuk perbatasan negaranya dengan Kolombia, langkah yang dilakukan demi mencegah masuknya bantuan asing, yang disebut Maduro sebagai awal invasi militer AS.

Maduro juga telah memerintahkan kepada para diplomatnya di Bogota untuk pulang ke Caracas.

Keputusan penutupan perbatasan itu menyusul langkah pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guiado yang nekat menyeberang ke kota Cucuta di perbatasan Kolombia.

Baca juga: Pemimpin Oposisi Nekat Berangkat, Venezuela Tutup Perbatasan Kolombia

Ketua Majelis Nasional yang telah mendeklarasikan diri sebagai presiden interim Venezuela itu bergabung dengan ribuan orang dalam upaya mendesak masuknya bantuan kemanusiaan.

Di Cucuta, Guaido bergabung bersama Presiden Kolombia Ivan Duque, Presiden Chile Sebastian Pinera, dan orang nomor satu Paraguay Mario Abdo.

Sementara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan Caracas untuk tidak mempergunakan senjata mematikan terhadap para demonstran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com