Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah, Penjualan Perdana Boneka Teddy Bear

Kompas.com - 15/02/2019, 11:22 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beruang dikenal sebagai hewan buas yang berbadan besar, juga mempunyai cakar dan gigi tajam. Jika melihat fisiknya itu, tentu menjadi pertanyaan jika beruang selama ini identik dengan boneka.

Sifat buas hewan itu seakan berubah menjadi hal yang menggemaskan bagi pemilik boneka beruang. Kebanyakan orang mengenal boneka beruang itu dengan nama "Teddy Bear".

Hari ini 116 tahun yang lalu, tepatnya pada 15 Februari 1903, boneka Teddy Bear untuk kali pertama dijual dan dipajang pada sebuah toko mainan di Amerika Serikat.

Dengan bulu yang tebal yang halus, serta bentuknya yang unik, Teddy Bear menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat AS saat itu.

Dilansir dari History.com, tokoh di balik pembuatan ini adalah Morris Michtom yang mengiklankan Teddy Bear dalam tokonya. Sebelumnya, dia mengajukan petisi kepada Presiden AS Theodore Roosevelt untuk menggunakan nama panggilannya (Teddy) untuk boneka tersebut.

Presiden memberikan persetujuan kepada Michtom. Tak lama kemudian, produsen mainan lainnya mulai mengeluarkan tiruan boneka beruang yang dibuat Michtom. Produk ini menjadi laris di pasaran.

Teddy Bear menjadi sangat populer sehingga Michtom meninggalkan bisnis permen dan mengabdikan diri pada pembuatan boneka beruang.

Baca juga: Usir Rasa Sepi dengan Memeluk Boneka Teddy Bear, Mengapa?

Presiden jadi inspirasi

Nama Teddy Bear memang terinspirasi dari kisah Theodore Roosevelt saat menjabat presiden. Salah satu ekspedisi perburuan Theodore Roosevelt menjadi awal cerita penamaan Teddy Bear.

Meskipun terkenal sebagai seorang presiden dan pelestari lingkungan, perjalanan perburuan Roosevelt menewaskan banyak hewan.

Misalnya, ketika melakukan perjalanan ke Afrika, Roosevelt bersama rombongan berburunya membunuh lebih dari 6.000 hewan atas nama olahraga.

Namun, ide mengenai boneka berung muncul akibat "belas kasih" yang ditunjukkan Presiden Roosevelt terhadap salah satu beruang buruannya.

Dalam misi diplomatik di daerah Mississippi pada pertengahan November 1902, Roosevelt menerima undangan Gubernur Mississippi Andrew Longino untuk tinggal selama beberapa saat, untuk berburu beruang.

Namun kondisi memalukan bagi tuan rumah karena tidak ada beruang muncul pada hari pertama. Selanjutnya, pemandu berburu melacak keberadaan beruang tua yang jaraknya cukup jauh.

Akhirnya, beruang itu diserang oleh anjing-anjing pemburu. Sontak para pemandu mengikat beruang itu dan memanggil Presiden untuk segera ditembak.

Patung Presiden AS Theodore Roosevelt di depan museum sejarah Amerika, hasil jepretan kamera Galaxy Note 7, Rabu (3/8/2016).Reza Wahyudi/KOMPAS.com Patung Presiden AS Theodore Roosevelt di depan museum sejarah Amerika, hasil jepretan kamera Galaxy Note 7, Rabu (3/8/2016).
Akan tetapi, Roosevelt memandangi beruang tua itu dan menolak untuk menembaknya. Dia merasa cara itu tidak sportif. Roosevelt setelah itu memerintahkan agar beruang tua yang terluka itu untuk dilepaskan.

Beberapa sumber menyatakan, Roosevelt membebaskan hewan itu karena rasa kasihan. Namun, ada juga catatan lain yang menuliskan bahwa Roosevelt mengakiri hidupnya agar tak merasakan sakit yang berlebihan.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Franklin D Roosevelt, Presiden AS

Cerita ini segera tersebar di seluruh negeri. Mendengar cerita itu, kartunis politik Clifford Berryman kemudian menggambar kartun yang menunjukkan bagaimana Presiden Roosevelt menolak menembak beruang saat berburu di Mississippi.

Kartun yang dibuat Berryman itu menginspirasi Michtom untuk membuat usaha boneka beruangnya. Apalagi, Michtom mendapat persetujuan dari Presiden.

Dilansir dari Smithsonian.org, Teddy Bear juga memikat pasar. Ini bahkan menyebabkan Roosevelt mengadopsi boneka beruang sebagai simbol Partai Republik untuk Pemilu 1904.

Di sisi lain, Michtom menghasilkan banyak uang karena larisnya boneka tersebut dan sebagai pemilik Ideal Novelty and Toy Company.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com