Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah, Penerbangan Pertama dari Eropa Menuju Afrika

Kompas.com - 04/02/2019, 11:18 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada 1920-an perkembangan aviasi mulai mendapatkan sorotan. Ketika itu teknologi pesawat terbang mulai terkenal, beberapa pihak mulai memesan, dari sipil hingga militer.

Pihak sipil biasanya menggunakan pesawat untuk menjadikannya sebagai alat transportasi. Sedangkan, militer menggunakan pesawat untuk membantu dalam menjaga kedaulatan negara atau alat perang.

Tak hanya itu saja, ada juga militer yang menggunakan pesawat untuk digunakan membuka jalur udara dari satu tempat ke tempat lain. Pembukaan jalur udara ini agar kelak bisa dilalui penerbangan-penerbangan berikutnya.

Hari ini 99 tahun lalu, tepatnya pada 4 Februari 1920, penerbangan pertama dilakukan dari London, Inggris menuju Cape Town, Afrika Selatan.

Dilansir dari The South African, penerbangan ini dilakukan oleh dua pilot asal Afrika Selatan Letnan Kolonel Pierre van Ryneveld dan Letnan Kolonel Christopher Joseph Qunitin Brand menggunakan pesawat bernama Silver Queen.

Keberhasilan ini menjadi catatan sejarah dan berhasil membuka jalur udara dari Eropa menuju Afrika, serta memudahkan akses untuk administrasi pada waktu itu. Kedua pilot tersebut juga diberikan gelar kebangsawanan karena pencapaian ini.

Baca juga: 18 Januari 1911, Pesawat Lepas Landas dan Mendarat di Kapal Laut Kali Pertama

Menghubungkan daerah

Pada saat itu, Kerajaan Inggris mempunyai koloni yang tersebar di beberapa negara di dunia. Letak pusatnya yang cukup jauh membuat komunikasi dengan pemerintahan di daerah kurang lancar.

Setelah Perang Dunia I usai, Inggris memiliki banyak pesawat dan personel yang terlatih dalam aviasi. Selain untuk menjaga kecapakapan pilotnya, misi-misi penerbangan juga dilakukan Inggris ketika itu.

Kemajuan teknologi pesawat juga membuat administrasi koloni dapat dilakukan lebih efisien. Saat itulah Angkatan Udara Inggris mulai melakukan penjelajahan rute menuju Timur Tengah, Australia, dan di Afrika.

Langkah ini kemudian akan dijalankan oleh beberapa pihak, termasuk Letnan Kolonel Pierre van Ryneveld dan Letnan Kolonel Christopher Joseph Quintin Brand. Rencana ini mendapatkan respons baik dari Pemerintah Inggris.

Berangkat dari London, kedua pilot membutuhkan waktu 11 jam untuk melintasi Laut Mediterania. Cuaca buruk mengakibatkan pendaratan darurat di Wadia Halfa, Sudan.

Radiator Silver Queen bocor dan mengakibatkan tak layak untuk melanjutkan perjalanan. Ekspedisi dianggap kurang berhasil, namun kedua pilot tetap bersikukup untuk menyelesaikan penerbangan.

Baca juga: Eugene Ely, Pioner Lahirnya Penerbangan dari Kapal Laut

Sebelas hari kemudian, mereka mendapatkan pinjaman pesawat dari Angkatan Udara Kerajaan Inggris di Heliopolis, Mesir. Namun kendala juga dihadapi Silver Queen II ini, pesawat itu harus terjatuh karena mengalami kelebihan muatan.

Berada di Bulawayo, Zimbabwe, akhirnya kedua pilot mendapatkan bantuan dari De Havilland DH9. Pesawat ini diharapkan mampu membantu menyelesaikan penerbangan pada tahap selanjutnya.

Bersama dengan pesawat tersebut, akhirnya dua pilot itu memulai perjalanan pada 17 Maret 1920. Tiga hari kemudian mampu mendarat di Young's Field di Wynberg, Cape Town Afrika Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com