Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Wilhelm II, Kaisar Terakhir Jerman di Perang Dunia I

Kompas.com - 29/01/2019, 23:01 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

3. Perang Dunia I
Wilhelm merupakan teman dari Putra Mahkota Austria-Hongaria Franz Ferdinand. Dia terkejut ketika mengetahui Ferdinand terbunuh pada 28 Juni 1914.

Dia menawarkan bantuan kepada Wina untuk menghancurkan kelompok Black Hand yang dianggap sebagai dalang pembunuhan tersebut.

Saat itu, dia sempat menulis bahwa jika dia adalah Kaisar Austria-Hongaria, dia tidak akan memerintahkan mobilisasi.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Franz Ferdinand, Pangeran Austria-Hongaria

Yang tidak disadari, para menteri dan jenderal Austria-Hongaria berhasil meyakinkan Kaisar Franz Joseph I untuk menyatakan perang terhadap Serbia.

Deklarasi itu memberikan konsekuensi yakni keputusan Rusia melaksanakan mobilisasi umum untuk menyerang Austria demi melindungi Serbia.

Menanggapi pernyataan itu, Wilhelm kemudian menulis bahwa dia menuduh Rusia, Inggris, dan Perancis menjadikan Krisis Sarajevo sebagai bahan untuk memerangi Jerman.

Ketika akhirnya Perang Dunia I pecah, statusnya sebagai Kaisar Jerman luntur dengan tugas sebatas hanya sebagai pemimpin seremoni.

Berbagai kebijakan Jerman diserahkan kepada dua petinggi militer, Field Marshal Paul von Hindenburg dan Jenderal Erich Ludendorff.

Keputusan itu membuat Wilhelm kehilangan dukungan baik dari pemerintah, rakyat, maupun militer pada Oktober-November 1918.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Kemoterapi, Dulu Senjata Perang Dunia I

4. Pengunduran Diri dan Kematian
Wilhelm tengah berada di markas pasukan di Spa, Belgia, ketika aksi unjuk rasa pecah di Berlin pada akhir Perang Dunia I.

Awalnya, dia bersedia mengundurkan diri sebagai Kaisar Jerman, namun berharap tetap mempertahankan kekuasaan sebagai Raja Prussia.

Namun, konstitusi Jerman menyatakan bahwa takhta Kekaisaran Jerman terikat dengan Prussia, yang berarti Wilhelm harus menanggalkan keduanya.

Kanselir Max of Baden lalu mengumumkan pengunduran diri Wilhelm II dari kedua takhta pada 9 November 1918 setelah sang kaisar dianggap tak realistis.

Pada 10 November 1918, Wilhelm menaiki kereta dan menyeberangi perbatasan menuju ke Belanda yang merupakan negara netral selama PD I untuk mengasingkan diri.

Baca juga: Pertempuran Amiens, Awal dari Akhir Perang Dunia I

Sesuai dengan Artikel 227 Perjanjian Versailles di awal 1919, Wilhelm harus menjalani persidangan karena melakukan pelanggaran tertinggi atas perjanjian dan moralitas.

Sepupunya, Raja George V dari Inggris, menulis bahwa Wilhelm merupakan "penjahat perang terbesar dalam sejarah dunia".

Namun, dia menolak usulan Perdana Menteri David Lloyd George untuk menggantung sang kaisar. Adapun pemerintah Belanda menolak untuk mengekstradisinya.

Wilhelm meninggal dunia akibat emboli paru pada 4 Juni 1941 dalam usia 82 tahun, beberapa pekan sebelum Nazi Jerman menginvasi Uni Soviet.

Meski sempat berseteru, Pemimpin Nazi Adol Hitler ingin memulangkan jenazah Wilhelm ke Berlin dan memberikannya pemakaman kenegaraan.

Sebab, Hitler masih menganggap Wilhelm sebagai simbol Jerman, dan melihat pemakaman itu sebagai bentuk pernyataan bahwa Third Reich merupakan keturunan dari Kekaisaran Jerman.

Namun, wasiat terakhir Wilhelm yang menolak pulang sebelum monarki dipulihkan dimaklumi oleh Nazi. Dia kemudian dimakamkan di Huis Doorn.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: AS Resmi Terlibat dalam Perang Dunia I

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com